Alih fungsi pasar akan dilakukan pada delapan pasar di Sleman
Harianjogja.com, SLEMAN: Dari sekitar 41 pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, delapan di antaranya tidak efektif. Dinas Pasar Sleman pun akan melakukan alih fungsi dan alih kelola pasar tersebut secara bertahap.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Kepala Dinas Pasar Tri Endah Yitnani mengatakan, total pasar tradisional di Sleman terdapat 41 unit. Dari jumlah tersebut, enam pasar berkategori besar, meliputi Pasar Sleman, Pasar Pakem, Pasar Tempel, Pasar Godean, Pasar Gamping dan Pasar Prambanan. Sisanya merupakan pasar sedang dan kecil.
Menurut Endah, saat ini terdapat delapan pasar yang dinilai tidak efektif. Ketidakefektifan pasar tersebut terjadi disebabkan banyak faktor. Salah satunya, jumlah pedagang yang sedikit sehingga ditinggal pembeli.
Untuk kembali memaksimalkan lahan yang ada, pihaknya berencana melakukan alihfungsi dan alihkelola pasar tersebut. “Kami akan lakukan secara bertahap, tidak bisa delapan pasar sekaligus,” ujarnya.
Dia menyontohkan, Pasar Srowolan yang berada di Desa Purwobinangun, Pakem misalnya akan dialihkelolakan menjadi pasar pendukung desa wisata. Begitu pula dengan pasar Jombor yang berada dekat dengan Terminal Jombor.
Pasar tersebut akan menjadi pasar pendukung Terminal Jombor. “Pasar Salakan di Selomartani, akan dijadikan Pasar khusus Sepeda. Pasar Salakan ini kalah bersaing dengan Pasar Sidorejo Selomartani,” ujarnya.
Dinas Pasar, kata Endah, akan terus membenahi pasar-pasar yang masih beroperasi. Di antaranya, Pasar Cebongan. Dinas akan melakukan penataan kembali lapak-lapak pedagang agar terlihat rapi. Pasar tersebut bahkan akan dijadikan satu atap dengan model hanggar. “Untuk Pasar Godean tahun ini juga akan dibenahi. Selama ini kanopinya tidak teratur. Itu akan kami tata rapi dan diseragamkan,” kata Endah.