Jogja
Minggu, 11 Desember 2011 - 15:54 WIB

Alun-alun Wonosari dipakai road race, pedagang mengeluh

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Penyelenggaraan road race di Alun-Alun Wonosari atau halaman gedung Pemkab Gunungkidul dikeluhkan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut. PKL yang menggantungkan usaha di sekeliling Alun-alun merasa terganggu adanya penyelenggaraan road race yang menutup lokasi dari berbagai penjuru sejak digelar latihan resmi Sabtu (10/12) lalu.

“Karena ada persiapan panitia road race mamasang beberapa perlengkapan arena sirkuit membuat kami kehilangan pembeli. Sejak persiapan road race membuat pengunjung merasa tak nyaman berakhir pekan dan membuat warung lesehan kami terganggu,” kata salah satu pedagang lesehan makanan kepada Harian Jogja belum lama ini.

Advertisement

Di sekeliling Alun-alun Wonosari terdapat belasan pedagang kaki lima (PKL) yang menyajikan berbagai ragam kuliner mulai sore hingga tengah malam. Dalam perkembangannya, usaha permainan anak-anak juga sudah mulai meramaikan kawasan tersebut.

“Ya kalau dibilang menganggu jelas. Tapi bagaimana lagi kami hanya masyarakat kecil,” ungkap Anto pelaku usaha permainan anak.

“Yang menjadi persoalan para pedagang alun-alun selama ini Pemkab janji akan menyampaikan pemberitahuan kepada PKL, jarang dilakukan pemkab atau pihak panitia,” ujar Suryanto, pemilik warung pecel lele yang berjualan di sekitar Alun-alun.

Advertisement

Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul Heri Nugraha mengaku kesulitan untuk mengawasi nilai pendapatan daerah dari penyelenggaraan balap motor yang setiap tahuan selalu menempati kawasan Alun-alun Wonosari tersebut. Pendapatan daerah selama ini dirasakan kurang begitu terasa dalam upaya mendongkrak pendapatan keuangan daerah.

“Saya sependapat Pemkab untuk mempertimbangkan ulang kegiatan semacam itu. Jangan sampai memberikan izin untuk balap motor tetapi keuntungan daerah tidak sepadan dengan faktor lain yang berdampak negatif bagi nasib banyak PKL disana,” paparnya.(Harian Jogja/Endro Guntoro)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif