Jogja
Kamis, 22 Februari 2018 - 11:53 WIB

Amankan Stok Darah, PMI Kulonprogo akan Keliling Kecamatan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga mendonorkan darah dalam kegiatan Donor Darah di Griya Harian Jogja, Jalan AM Sangaji 41 Jetis Kota Jogja, Minggu (26/11/2017) pagi. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Palang Merah Indonesia berencana melakukan kunjungan reguler ke 12 kecamatan yang ada di Kulonprogo

 

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-– Palang Merah Indonesia berencana melakukan kunjungan reguler ke 12 kecamatan yang ada di Kulonprogo. Hal itu dikakukan agar stok darah di Kulonprogo selalu aman.

Diungkapkan oleh Ketua PMI Kulonprogo Arif Prastowo saat diwawancarai wartawan. Menurutnya dengan ada jemput bola oleh PMI ke setiap kecamatan, PMI bakal mendapatkan stok darah tambahan dari masyarakat atau pegawai yang ada.

Advertisement

Diungkapkan oleh Ketua PMI Kulonprogo Arif Prastowo saat diwawancarai wartawan. Menurutnya dengan ada jemput bola oleh PMI ke setiap kecamatan, PMI bakal mendapatkan stok darah tambahan dari masyarakat atau pegawai yang ada.

“Potensinya memang masih banyak untuk mendapatkan stok darah. Karena bagi beberapa kecamatan PMI Kabupaten jauh bagi beberapa kecamatan,” jelasnya.

Menurut Arif saat ini PMI baru menyentuh tiga kecematan saja. Yakni Sentolo, Panjatan, dan Kokap. Ketiganya menurut Arif bisa memberikan 50 kantong darah dalam sekali kunjungan.

Advertisement

Karena di Kulonprogo memiliki 12 kecamatan, Arif mengagendakan tiap kecamatan akan dikunjungi setahun sekali. Dalam kesempatan itu PMI juga akan melakukan sosialisasi terkait donor darah dan lainnya.

“Kebutuhan perbulan sekitar 400, dan dengan ada 100 kantong tambahan akan lebih aman,” katanya.

Sementara Camat Pengasih, Aspiyah mengaku mau mendukung program tersebut. Terlebih dengan kegiatan jemput bola maka pendonor darah dari kecamatan pengasih akan dipermudah.

Advertisement

“Program yang bagus dan harus kita dukung sepenuhnya karena dengan jemput bola ke kecamatan berarti lebih mendekatkan diri kepada pendonor darah,” katanya.

Terlebih kegiatan tersebut hanya dilakukan setahun sekali, menurut aspiyah hal itu tidak akan begitu merepotkan.

“Kita siap bantu kondisikan kepada kades dan dukuh untuk informasikan program tersebut,”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif