Jogja
Senin, 23 Desember 2013 - 07:30 WIB

ANAK ANIAYA IBU : Pelaku Alami Gangguan Jiwa

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Polisi sempat ketakutan saat akan menangkap Tukiran, pria yang membunuh ibunya, Suwarti. Polisi dengan warga harus membujuk secara perlahan agar tidak kena amuk di ruang dekat dapur di Dusun Teken, Desa Tilenga, Kecamatan Girisubo, Sabtu (21/12/2013) malam.

Tukiran diam, tak berbicara apa-apa saat dibujuk warga dan polisi. Tak ingin ambil resiko polisi akhirnya langsung memborgol kedua tangan Tukiran dan membawanya ke Polres Gunungkidul.

Advertisement

Selama perjalanan Tukiran masih terdiam, sesekali hanya bicara namun tidak dipahami arah pembicaraannya. Sempat dicecar pertanyaan di ruang Reskrim, namun Tukiran hanya tersenyum. Wajahnya tidak tampak ada penyesalan, bahkan mungkin dia tidak mengetahui apa yang dilakukannya telah menghilangkan ibu yang telah melahirkannya.

“Dari keterangan tetangganya memang memiliki riwayat sakit jiwa dan sering mengamuk kepada warga” kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul Ajun Komisaris Polisi Suhadi.

Polisi belum memproses kasus penganiayaan yang menyebabkan Suwarti meninggal dunia lantaran Tukiran mengalami gangguan jiwa.  Hingga Minggu (22/12/2013) sore, Tukiran masih diinapkan di ruang tahanan terpisah di Mapolres Gunungkidul. Polisi akan membawa Tukiran ke Rumah Sakit Jiwa di Pakembinangun, Sleman untuk diperiksa kejiwaannya.

Advertisement

Sementara jenazah Suwarti sudah dimakamkan oleh pihak keluarga dan tetangganya di Dusun Teken, Desa Tileng, Kecamatan Girisubo. Hasil pemeriksaan tim identifikasi Polres Gunungkidul kematian Suwarti karena mengalami luka dibagian kepala, hidung dan telinga. “Lukanya akibat terkena pukul” Kapolsek Girisubo Inspektur Polisi Satu Yulianto.

Menurut Yulianto, Tukiran sudah lama mengalami gangguan jiwa. Bahkan polisi sudah pernah mengamankan beberapa tahun lalu setelah mengamuk dan membuat warga ketakutan. Selama ini Tukiran dan Suwarti tinggal berdua di rumahnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif