SOLOPOS.COM - Beberapa siswa berkebutuhan khusus melaksanakan lomba balap kursi roda di area Pemkab Gunungkidul. Sabtu (25/4/2015). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Anak berkebutuhan khusus dilatih percaya diri melalui lomba

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Ratusan siswa inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) se-DIY mengikuti kegiatan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) di Alun-alun Wonosari, Sabtu (25/4/2015).

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Harapannya kegiatan ini selain untuk menambahkan kepercayaan diri para peserta, juga untuk mencari bibit-bibit atlet Paralympic.

Kegiatan tersebut terdiri dari 27 jenis, yang meliputi Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) serta Festival Lomba Siswa Nasional.

Ajang ini rutin digelar setiap tahun dan untuk tahun ini, yang jadi tuan rumah adalah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa dan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini sebagai ajang penjaringan siswa berprestasi dari murid dengan kebutuhan khusus. Bagi pemenang lomba, berhak mewakili Kontingen DIY dalam kegiatan yang sama.

“Untuk yang olahraga [O2SN) kita diberikan kehormatan sebagai tuan rumah. Sedang, untuk yang OSN akan digelar di Makassar,” kata Didik kepada wartawan, Sabtu (25/4/2015)

Dia menjelaskan, kegiatan ini diikuti 160 pelajar, yang berasal dari siswa inklusi, Siswa SLB tingkat SD, SMP, SMA se-DIY.

Beberapa kegiatan yang dilombakan antara lain, balap kursi roda, cabor bochi, drumband hingga senam kesehatan jasmani.

“Selain itu, para peserta juga ada yang beradu kreativitas dalam seni, seperti melukis dan menari. Ajang ini merupakan bentuk pengembangan minat dan kreatifitas siswa berkebutuhan khusus,” tutur dia.

Sementara itu, salah seorang Guru Pendamping dalam kegiatan tersebut, Dyah Sulistiyawati mengapreasiasi kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahun tersebut. Pasalnya, selain sebagai ajang pencarian bakat siswa berkebutuhan khusus, kegiatan ini untuk melatih mental dan rasa kepercayaan diri para murid.

“Sangat bagus, dan saya berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan lebih banyak lagi,” kata Guru SLB Negeri 1 Kulonprogo itu.

Dia bercerita, kegiatan ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan para siswa. Dyah mengaku, banyak siswa yang ia damping memiliki perasaan malu, saat tampil di depan umum. Padahal jika dilihat dari sisi prestasi mereka sudah sering menyabet penghargaan, khususnya dari kegiatan olah vokal.

“Awalnya siswa saya malu, dan takut. Tapi setelah beberapa kali ikut kegiatan serupa, akhirnya mau tampil dan naik ke panggung. Jadi menurut saya, ini sangat bagus untuk melatih kepercayaan diri para siswa,” ujar Dyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya