SOLOPOS.COM - Tujuh anak jalanan yang ditangkap petugas dibawa ke kantor Satpol PP Kota Madiun, Jumat (7/7/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kebanyakan anak yang hidup di jalanan di Sleman berasal dari luar daerah

 

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Harianjogja.com, SLEMAN– Kebanyakan anak yang hidup di jalanan di Sleman berasal dari luar daerah. Mereka melakukan aktifitas sehari-hari di wilayah perbatasan.

Seperti wilayah Tempel, Godean, Prambanan dan sejumlah pusat ekonomi berbatasan dengan Kota Jogja. Selain faktor ekonomi, keberadaan mereka juga dipicu oleh faktor lingkungan. Ada pula yang dipekerjakan.

“Ini menjadi masalah tersendiri. Oleh karenanya, kami mendorong agar Pemkab segera menyusun MoU atau kerjasama dengan daerah asal anak tersebut. Kalau tidak ada persiapan dari sekarang, nanti Pemkab kesulitan menanganinya,” ujar Ketua Komisi A DPRD Sleman Nuryanta, Kamis (25/1/2018).

Kepala Dinas Satpol PP Sleman Hery Sutopo pihaknya mulai menjalin komunikasi dengan luar daerah. Tidak hanya masalah penanganan anak jalanan, tetapi hal lainnya.

Misalnya dengan Pemkab Magelang, kerjasama dilakukan untuk menangani masalah pertambangan, kasus kriminalitas, pengedaran narkoba dan gangguan kamtibmas antar wilayah.

“Kami berharap ada komunikasi dan solusi bersama untuk mengatasi masalah antar perbatasan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya