Jogja
Jumat, 26 Januari 2018 - 18:20 WIB

Anak Jalanan dari Luar Daerah Bikin Pemkab Sleman Repot

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tujuh anak jalanan yang ditangkap petugas dibawa ke kantor Satpol PP Kota Madiun, Jumat (7/7/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kebanyakan anak yang hidup di jalanan di Sleman berasal dari luar daerah

 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN– Kebanyakan anak yang hidup di jalanan di Sleman berasal dari luar daerah. Mereka melakukan aktifitas sehari-hari di wilayah perbatasan.

Seperti wilayah Tempel, Godean, Prambanan dan sejumlah pusat ekonomi berbatasan dengan Kota Jogja. Selain faktor ekonomi, keberadaan mereka juga dipicu oleh faktor lingkungan. Ada pula yang dipekerjakan.

“Ini menjadi masalah tersendiri. Oleh karenanya, kami mendorong agar Pemkab segera menyusun MoU atau kerjasama dengan daerah asal anak tersebut. Kalau tidak ada persiapan dari sekarang, nanti Pemkab kesulitan menanganinya,” ujar Ketua Komisi A DPRD Sleman Nuryanta, Kamis (25/1/2018).

Advertisement

Kepala Dinas Satpol PP Sleman Hery Sutopo pihaknya mulai menjalin komunikasi dengan luar daerah. Tidak hanya masalah penanganan anak jalanan, tetapi hal lainnya.

Misalnya dengan Pemkab Magelang, kerjasama dilakukan untuk menangani masalah pertambangan, kasus kriminalitas, pengedaran narkoba dan gangguan kamtibmas antar wilayah.

“Kami berharap ada komunikasi dan solusi bersama untuk mengatasi masalah antar perbatasan,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif