SOLOPOS.COM - Kondisi pembangunan jalan baru Gunungkidul-Sleman yang melintas di kawasan wisata Air Terjun Kedungkandang di Kalurahan Nglanggeran, Patuk, Minggu (9/4/2023). - Harian Jogja - David Kurniawan

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Pembukaan jalan baru yang menghubungkan antara Sleman dengan Gunungkidul dengan melewati destinasi wisata Air Terjun Kedungkandang diprotes. Pembangunan jalan tersebut dikhawatirkan membuat air terjun di Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, itu menjadi tidak alami lagi.

Pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Sugeng Handoko, mengatakan sebelum adanya pembangunan jalan baru itu sudah menentang keras jalur terkait pembukaan jalur yang melintasi Air Terjun Kedungkandang. Pasalnya, pembangunan itu berpotensi mengancam keberadaan destinasi wisata di lokasi tersebut.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Tetapi nyatanya protes saya tidak digubris. Pembangunan jalan terus dan wisata Air Terjun Kedungkandang bakal hilang karena tidak alami lagi,” kata Sugeng kepada wartawan, Minggu (9/4/2023).

Pelopor Ekowisata Nglanggeran ini menilai eksistensi wisata air terjun yang terancam hilang, tentunya akan mengubah konsep pengembangan wisata di sekitar lokasi. Pada saat dirintis, pengembangan lebih ke wisata alam dang glamping. Namun, adanya pembangunan jalan baru di area tersebut maka konsep yang dulu diusung dirasa tidak lagi pas.

“Sekarang kurang menarik untuk glamping. Jadi, harus dimunculkan ide yang baru lagi,” ungkapnya.

Sugeng mengaku tidak menolak pengembangan infrastruktur yang dilaksanakan oleh pemerintah. Namun, ia berharap agar programnya bisa sejalan dengan pengembangan desa wisata sehingga butuh kajian mendalam sebelum pembangunan dilaksanakan.

“Aspek lingkungan alam, sosial dan budaya juga harus diperhatikan. Ini sudah terlanjur, jadi untuk jembatan yang melintas di Kedungkandang harus diperhatikan unsur seninya sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Lurah Nglanggeran, Widada. Menurutnya saat ini lokasi Air Terjun Kedungkandang tak bisa dikunjungi. Selain airnya sudah surut, juga terdapat proyek pembangunan jalan baru penghubung Gunungkidul-Sleman.

Menurut dia, sudah ada komunikasi dengan pengembang dan ada janji akan mengupayakan agar keberadaan destinasi wisata tetap eksis.

“Syukur-syukur nanti dengan dibangunnya jembatan, maka bisa menjadi daya tarik tersendiri. Saya berharap janji untuk pemulihan dapat diwujudkan, meski tidak seperti pada saat sebelum ada pembangunan,” katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan warga di Kalurahan Nglanggeran terkait dengan dampak pembangunan jalan. Menurut dia, pembangunan yang dilakukan juga sebagai upaya meningkatkan roda perekonomian di masyarakat dalam bentuk kemudahan akses untuk mobilitas.

“Pengerjaan jalan menjadi program strategis pemerintah, bagian dari membangun peradaban di Gunungkidul. Untuk keberadan wisata nantinya bisa dengan pengembangan konsep yang baru,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pembukaan Jalan Baru Sleman-Gunungkidul Lewati Air Terjun Kedungkandang Diprotes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya