Jogja
Senin, 20 November 2017 - 10:55 WIB

Aneka Boneka Kayu Berpakaian Adat Nusantara di Ngipiksari

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Berbagai jenis boneka kayu produksi Gansar Barokah Art and Craft dijual dengan harga yang bervariasi sesuai tingkat kesulitan, Sabtu (18/11/2017). (Harian Jogja/Sekar Langit Nariswari)

Ada ratusan jenis pakaian yang sudah dilukiskan di atas potongan kayu tersebut

Harianjogja.com, SLEMAN-Gansar Barokah Art and Craft di Dusun Ngipiksari, Hargobinangun, Pakem menyediakan ratusan kerajinan boneka kayu lukis. Uniknya, karya yang dihasilkan berupa bonek dengan pakaian adat dari berbagai suku seluruh Indonesia.

Advertisement

Industri kecil milik Ahmad Barokah ini terdiri dari bengkel kayu serta satu galeri seni sederhana. Di dalam galeri ini, dipajang sejumlah produk berupa boneka, gantungan mobil, dan kotak perhiasan, semuanya terbuat dari kayu.

Boneka kayu yang disediakan dibentuk sedemikian rupa dengan pakaian khas sukunya. Ahmad menyebutkan ada ratusan jenis pakaian yang sudah dilukiskan di atas potongan kayu tersebut.

Ia mengatakan jika saat ini boneka kayu menjadi produk andalan produksinya. “Selain mudah dibuat juga, peminatnya beragam, pakaiannya macam-macam, ya Nusantara, ya Korea, dan Jepang,” katanya kepada Harian Jogja, Sabtu (19/11/2017).

Advertisement

Harga yang dipatok untuk setiap karya itu terjangkau antara Rp30.000 hingga Rp50.000. Penggarapannya sendri dilakukan secara manual, mulai dari pemotongan hingga pengecatan.

Ahmad mengatakan pembuatan boneka kayu ini menggunakan jenis kayu wadang dan mahoni. Sebabnya, teksturnya lunak sehingga bisa diolah dengan detail. Sebelumnya, pernah digunakan jenis kayu jati namun hasilnya kurang maksimal karena teksturnya terlalu keras.

Selama ini, pembelinya juga banyak yang berasal dari luar DIY. Setiap bulan setidaknya dihasilkan 600 produk dari bengkel kerajinan ini. Harganya sendiri bervariasi, berkisar dari Rp100.000 untuk setiap pasang boneka.

Advertisement

Proses pengerjannya pun selama ini berhasil menyediakan lahan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Ada 10 pekerja di bengkel, untuk melakukan semua prosesnya, yang bekerja sepanjang hari mulai dari pemotongan kayu, pembentukan pola, pengecatan hingga merapikan.

Meski menyediakan banyak pilihan model, Ahmad juga meladeni permintaan konsumen. Tujuannya agar lebih selaras dengan keinginan dan permintaan pembeli. Mengikuti perkembangan dunia digital, Ahmad juga berusaha melakukan promosi di dunia internet. Ia beranggapan kreativitas sangat penting agar karyanya terus diminati pembeli

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif