Jogja
Jumat, 17 Oktober 2014 - 04:20 WIB

Anggaran Penanggulangan Kekeringan DIY Baru Terpakai Separuh

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dusun Duren Sawit, Desa Banjaroyo, Kalibawang menerima dropping air bersih, Sabtu (30/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N/S)

Harianjogja.com, JOGJA- Anggaran penanggulangan kekeringan di DIY yang berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencapai Rp3,89 miliar dan saat ini sudah cair Rp2 miliar.

“Sudah ada dana termin pertama yang cair dan bisa digunakan untuk kebutuhan penanggulangan kekeringan di beberapa wilayah,” kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota DIY Gatot Saptadi, Rabu (15/10/2014).

Advertisement

Sejumlah rencana penanggulangan kekeringan yang akan dilakukan BPBD di antaranya adalah distribusi air bersih, pembangunan jaringan pipa hingga pencarian sumber air baru.

Saat ini, sudah ada tiga kabupaten di DIY yang mengeluarkan surat siaga darurat kekeringan yaitu Kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul dan Bantul.

Keputusan darurat kekeringan tersebut berlaku hingga Desember, namun jika kekeringan bisa teratasi sebelum batas waktu yang ditetapkan, maka surat keputusan tersebut akan dicabut.

Advertisement

Jika masih ada dana dari BNPB yang tidak terserap, maka dana tersebut akan dikembalikan.

Berdasarkan data BPBD DIY, terdapat 24 kecamatan di wilayah tersebut yang mengalami kekeringan. Sebanyak 15 kecamatan berada di Kabupaten Gunungkidul, empat kecamatan di Kabupaten Bantul, empat kecamatan di Kabupaten Kulonprogo dan satu kecamatan di Kabupaten Sleman.

“Dari hasil koordinasi, sudah ada kesepakatan bahwa penanggung jawab lapangan untuk penanggulangan kekeringan ada di tiap kabupaten. Provinsi memberikan dukungan dari segi peralatannya,” katanya.

Advertisement

Jika dibanding tahun lalu, wilayah yang mengalami kekeringan pada tahun ini lebih sedikit. Pada 2013, wilayah yang mengalami kekeringan mencapai 30 kecamatan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan akan dimulai pada akhir Oktober untuk Kota Jogja, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo.

Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul, musim hujan baru akan terjadi pada pertengahan November atau lebih lambat dua dasarian dibanding daerah lain di DIY.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif