SOLOPOS.COM - Keluarga Fuadilah mengemasi sejumlah pakaian dan barang berharga yang masih bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat diterjang angin puting beliung di Dusun Kadisoka, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Jumat (07/12/2012). Ratusan rumah di Dusun Sambiroto, Bromonilan, dan Kadisoka rusak, selain merusak rumah sejumlah kabel telepon dan kabel listrik putus serta pohon-pohon tumbang. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Keluarga Fuadilah mengemasi sejumlah pakaian dan barang berharga yang masih bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat diterjang angin puting beliung di Dusun Kadisoka, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Jumat (07/12/2012).(JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
SLEMAN—Dua relawan bencana puting diliung di tiga kecamatan di Sleman, menjadi korban. Keduanya dari relawan Merapi Rescue, yaitu Wasijo, 39, warga Banguntapan Bantul dan M.Sholeh, 48.
Wasiyo mengalami patah tulang rusuk bagian kiri karena terjatuh dari pohon setinggi sekitar 3 meter saat melakukan evakuasi pohon yang melintang rumah di Pedukuhan Kadisoka, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Minggu (9/12/2012) siang. Saat ini Wasiyo masih menjalani perawatan di RS. Panti Rini.
Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Enaryaka mengatakan, Wasiyo harus dirawat inap karena mengalami patah tulang iga sebelah kiri. Selain itu, korban juga mengalami sesak nafas karena gangguan empedu efek dari tulang iga yang patah. “Setelah dirongen ada tulang iga yang patah. Dia harus dirawat inap sementara” katanya.
Sementara, M.Sholeh luka karena tertimpa genteng saat peristiwa puting beling, Jumat (7/12/2012) lalu di Bromonilan, Purwomartani.
Menurut Enaryaka, biaya pengobatan kedua korban relawan bencana itu akan ditanggung sepenuhnya dari BPBP DIY dan BPBD Sleman.