SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Sleman, Sri Purnomo menyapa sejumlah warga yang menjadi korban angin puting beliung di Dusun Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Minggu (09/12/2012). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Sleman, Sri Purnomo menyapa sejumlah warga yang menjadi korban angin puting beliung di Dusun Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Minggu (09/12/2012). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
SLEMAN—ubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan, akan membangunkan kembali rumah warga yang mengalami kerusakan parah akibat terjangan angin puting beliung yang melanda tiga kecamatan di Sleman, Jumat, lalu.
Menurut Sultan, bangunan rumah yang akan dibangun seperti korban bencana merapi 2010 lalu, yaitu berstandar 6×6 meter persegi.
“Maunya warga itu apa. Akan dibangunkan melewati pihak ketiga atau gotongroyong. Standar bangunannya 6 x 6,” katanya saat mengunjungi posko bencana di Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Minggu (9/12/2012).
Sementara itu data rumah yang ambruk total dan layak dibangunkan kembali masih masih dalam penghitungan posko bencana.
“Ada sekitar 3 rumah yang ambruk tapi masih kita data lagi, belum selesai pendataan” kata Camat Kalasan Samsul Bakrie.
Kerusakan akibat hantaman puting beliung di tiga kecamatan di Sleman hingga Minggu (9/12/2012) tercatat, 1050 rumah rusak, terdiri dari 145 rusak berat, 301 rusak sedang dan 604 rusak ringan.
Melihat dampak kerusakan dari puting beliung yang terjadi Jumat (7/12/2012) lalu tersebut, Bupati Sleman menerbitkan surat keputusan status keadaan darurat bencana angin puting beliung ditetapkan selama lima hari sejak 7-11 Desember 2012.