Jogja
Kamis, 26 Desember 2013 - 16:43 WIB

Angka Kematian Bayi di Gunungkidul Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Angka kematian bayi di Gunungkidul mengalami penunurunan. Pada 2013 tercatat ada 64 kasus kematian bayi.

Kepala Seksi Bian Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Gunungkidul Endang Ismiyati menuturkan angkat tersebt terdiri dari kematian neonatal (0-28 hari) 53 kasus dan post neonatal (29 hari-11 bulan) 11 kasus. Dinas Kesehatan terus berupaya untuk menekan angka kematian bayi.

Advertisement

“Pada 2010 lalu ada 63 kasus yang terdiri dari 49 kasus kematian neonatal dan 14 kasus kematian post neonatal. 2011 mengalami peningkatan menjadi 123 kasus yang terdiri dari 94 kematian neonatal dan 29 kematian post natal,” tutur dia kepada Harianjogja.com, Kamis (26/12/2013).

Jumlah itu terus turun pada 2012 menjadi 95 kasus kematian bayi yang disumbangkan neonatal 70 kasus dan post neonatal 25 kasus. Endang menambahkan, setiap tahun selalu berusaha menurunkan jumlah angka kematian bayi.

“Penurunan angka ini juga menunjukkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatandan keselamatan bayi sangat tinggi,” imbuh dia.

Advertisement

Endang menambahkan, tanpa adanya pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektor, akan sangat sulit menekan angka kematian bayi. Ia mengakui lonjakan ang terjadi pada 2011 menjadi pelecut semangat untuk lebih menggiatkan program. Pasalnya pada 2011 angka kematian bayi sangat tinggi.

“Kami melakukan pembenahan tenaga-tenaga kami. Kerjasama lintas sektor juga ditingkatkan dan pemberdayaan masyarakat juga terus digalakkan. Semoga setiap tahun menurun,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif