Jogja
Senin, 11 Januari 2016 - 10:20 WIB

ANGKA KEMATIAN IBU : Ini Inovasi Kulonprogo Tekan AKI

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Angka Kematian Ibu di Kulonprogo terus mengalami penurunan.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Penyebab kematian ibu hamil sebenarnya sangat kompleks, tidak hanya dari sisi medis. Kepedulian masyarakat dinilai sebagai ujung tombak.

Advertisement

Di Kulonprogo, tiap elemen dalam masyarakat diajak aktif mengatasi masalah ini. Misalnya pada program Menuju Persalinan Sehat (MPS) online yang diterapkan sejak 2010 lalu. Masyarakat didorong segera melapor jika mengetahui ada ibu hamil beresiko tinggi di lingkungan masing-masing.

“Masyarakat bisa mengakses layanan sms gateway. Koordinator wilayah ada di tingkat puskesmas,” ujar Kepala Dinkes Kulonprogo, Bambang Haryatno, Minggu (10/1/2016)

Bambang lalu mengatakan, layanan Antenatal Care (ANC) terpadu di puskesmas juga terus digalakkan sebagai langkah deteksi dini ibu hamil dengan resiko tinggi. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya masalah pada kondisi kesehatan ibu atau janin, tim akan mengadakan rapat koordinasi untuk menyiapkan manual rujukan.

Advertisement

“Kita tentukan ibu hamil dengan resiko tinggi ini harus ditangani seperti apa dan diusahakan mendapatkan pelayanan maksimal,” kata Bambang menerangkan.

Bambang memaparkan, sistem pencegahan kematian ibu hamil melibatkan peran lintas kalangan. Mulai dari masyarakat umum dan bidan desa serta unsur perangkat desa hingga pemerintah kabupaten. Jika puskesmas tidak sanggup menangani, ibu hamil beresiko tinggi segera dirujuk ke rumah sakit. Meski demikian, Bambang menyadari jika sistem yang berjalan saat ini perlu dievaluasi secara berkala agar bisa terus diperbaiki kualitasnya.

“Semua unsur terkait harus saling mendukung, tidak bisa berjalan sendiri,” ucapnya.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo, Akhid Nuryati mengatakan, AKI di Kulonprogo bisa terus ditekan jika semua elemen masyarakat turut aktif berperan. Dia berharap, upaya deteksi dini ibu hamil beresiko tinggi berjalan optimal sehingga keterlambatan penanganan bisa dicegah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif