SOLOPOS.COM - Sebuah karya instalasi kupu-kupu dipasang pada langit-langit halte Trans Jogja di Jalan Margomulyo, Yogyakarta, seperti terlihat pada Sabtu (14/6/2014). Pada 2016 mendatang sedikitnya 100 bus baru akan beroperasi.

Angkutan Ringroad masih menuai pro kontra.

Harianjogja.com, JOGJA – Dosen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM) , Suryanto mengaku belum dapat mengukur manfaat dari proyek pelayanan transportasi berupa bus besar yang menghubungkan Ringroad.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Adapun PT Damri ditunjuk sebagai pengelola trayek yang dinilai berpotensi menghubungkan titik-titik ramai di sekitar DIY. Nantinya wisatawan yang ingin masuk ke arah kota bisa menggunakan Trans Jogja. Harapannya layanan ini dapat memecah kemacetan yang ada di Jogja.(Baca Juga : ANGKUTAN RINGROAD : Jadi Solusi Koneksi antar Halte & Terminal)

Dia melihat masalah terbesar yang dirasakan warga DIY adalah minimnya transportasi di dalam kota yang berimbas pada kemacetan.

Namun Suryanto mengaku bus besar yang menghubungkan Ringroad ini akan memiliki manfaat besar bagi wisatawan yang membutuhkan transportasi ke luar DIY. Jalur penghubung ini memang masih sangat minim.

Dia mencontohkan jika ada wisatawan turun di terminal Giwangan dan ingin ke Borobudur, Magelang. Wisatawan yang turun di terminal Giwangan ini akan kerepotan mencari angkutan umum menuju ke terminal Jombor dan bus ini bisa memudahkan.

“Kalau sekarang banyak wisatawan memilih pinjam motor ketimbang naik angkutan umum. Salah satu alasan karena minimnya akses penghubung antara terminal. Semoga bus ini bisa memecahkan masalah penghubung antar kota antar provinsi ini,” kata Suryanto, Senin (18/1/2016)

Di sisi lain, Peneliti Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) Tata Ruang, Gunung Radjiman mengatakan perlu penyiapan lanjutan setelah bus penghubung Ringroad ini. Salah satunya penyiapan kantong-kantong parkir di luar Ringroad.

“Kantong-kantong parkir ini perlu disiapkan untuk menampung bus-bus pariwisata di luar Ringroad. Alasanya pembatasan bus pariwisata masuk ke kota untuk mengurangi kemacetan saat liburan panjang,” kata Radjiman.

Radjiman mengaku bus pariwisata menyumbang kemacetan saat liburan panjang karena ukurannya yang besar. Terlebih saat rombongan lebih dari dua bus.

“Saat ini sudah ada pembatasan agar bus pariwisata tidak masuk beberapa wilayah di Kota Jogja. Ke depan bus pariwisata bisa dilarang masuk wilayah Ringroad, asalkan angkutan menuju pusat kota mudah diakses. Makanya butuh persiapan kantong parkir sejak sekarang agar nantinya tidak kebingungan,” jelas Radjiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya