Jogja
Senin, 13 Oktober 2014 - 16:40 WIB

ANGKUTAN UMUM : Pra-Kelayakan Studi Trem Dianggarkan Pada APBD-P 2014

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu bus kota di Kota Jogja (dok)

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY Rudi Sulistyono mengatakan pihaknya berencana melakukan kajian pra-kelayakan studi (pre-feasibility study) pengembangan perkeretapian perkotaan yang dianggarkan melalui APBD perubahan 2014.

Studi itu sekaligus untuk mengakomodasi masukan dari gubernur agar rencana pengembangan Kereta Trem pada 2017 tidak membuat andong dan becak terpinggirkan. Hal ini mengingat tidak lebarnya ruas jalan di perkotaan dan lebih lambatnya laju dari angkutan tradisional tersebut.

Advertisement

“Kajiannya lebih pada dampak sosialnya, Dirjen Perkerataapian belum menentukan trem atau monorail. Hanya meminta upaya Pemda mengaktifkan lagi jalur kereta lama, namun itu susah karena sudah dibangun jalan dan permukiman,” ulasnya.

Sehingga menurutnya pengembangan Trem itu masih wacana, sebelum adanya hasil kajian tersebut. Ia mengatakan, untuk mengurangi kemacetan tidak sebatas penyediaan sarana angkutan massal. Sebab, masyarakat sebenarnya masih berhitung mengenai ongkos yang dikeluarkan.

Bisa jadi dengan mengendarai kendaraan pribadi, ongkosnya lebih irit. Di samping itu biaya pajak kendaraan dan kredit kendaraan relatif terjangkau.

Advertisement

“Pertumbuhan kendaraan tidak bisa direm, karena juga menjadi kebijakan dari pusat untuk menekannya,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif