SOLOPOS.COM - Pemkab Kulonprogo siapkan sejumlah langkah untuk antisipasi bencana hidrometeorologi. (lustrasi/Dok Solopos)

Solopos.com, WATES-BPBD Kulonprogo menyiapkan sejumlah langkah untuk antisipasi bencana hidrometeorologi.  Sekali pun hujan deras yang mengguyur  beberapa hari terakhir ini belum menimbulkan bencana sejak awal Juni hingga saat ini.

Sebagai upaya antisipasi bencana hidrometeorologi, BPBD Kulonprogo telah mempersiapkan personel dan pemetaan wilayah rawan bencana. Hal ini sudah dilakukan jauh-jauh hari guna menghindari terjadinya korban jiwa.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Bupati Kulonprogo, Sutedjo, sebelumnya mengatakan ratusan personel dilibatkan oleh Pemkab Kulonprogo untuk antisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat dari pergerakan La Nina di wilayah DIY. Selain mempersiapkan personel, jawatannya juga telah menyiapkan dana biaya tak terduga (BTT).

Baca Juga: Tes Swab PCR Acak di Kulonprogo, 61 Siswa Dinyatakan Positif Covid-19

“BMKG juga sudah memperingatkan soal ancaman potensi bencana hidrometeorologi ya. Intensitas hujan di wilayah Kulonprogo juga tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kita patut mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi terjadinya potensi bencana,” kata Sutedjo, beberapa waktu lalu.

Dikatakan Sutedjo, 297 personel polisi dan petugas lainnya yang dilibatkan dalam upaya antisipasi penanganan bencana hidrometeorologi di wilayah bumi binangun terdiri dari Polri, TNI, Satpol-PP Kulonprogo, Brimob, BPBD Kulonprogo, dan Basarnas DIY. Ratusan personel yang dilibatkan tersebut diminta untuk melakukan upaya evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Joko Agus Satyo Nahrowi, mengatakan kemunculan La Nina di Samudra Pasifik berdampak kepada adanya cuaca ekstrem di sebagian besar pulau Jawa. Tak terkecuali, wilayah Kulonprogo.

“Sementara belum ada laporan mengenai bencana hidrometeorologi di wilayah Kulonprogo. Dari hasil pemetaan kami, ada beberapa wilayah yang menjadi perhatian terhadap dampak dari fenomena La Nina. Sebagian wilayah tersebut cukup berpotensi terjadi bencana akibat seiring meningkatnya curah hujan,” kata Joko pada Minggu (14/11/2021).

Baca Juga: Muncul Kasus Covid-19, Disdikpora Kulonprogo Evaluasi PTM

Wilayah yang menjadi perhatian dari BPBD seiring dengan peningkatan cuaca ekstrem di wilayah Bumi Binangun antara lain Kapanewon Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang, sebagian wilayah Pengasih serta sebagian wilayah Nanggulan. Wilayah tersebut rawan terjadi bencana longsor karena wilayahnya berada di perbukitan.

“Kami telah mempersiapkan sejumlah sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana longsor. Peralatan evakuasi sudah kami siapkan. Kami juga telah memperbaiki jalur evakuasi yang telah ada untuk mempermudah akses penyelamatan saat terjadi banjir maupun longsor,” kata Joko.

Berdasarkan catatan dari Pemkab Kulonprogo, potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Bumi Binangun di antaranya banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang. Terlebih, kondisi geografis Kulonprogo yang beragam dan dialiri oleh sejumlah sungai besar menjadi perhatian yang serius oleh Pemkab setempat.

“Sebagai langkah mitigasi, kami anggarkan biaya tak terduga [BTT] Kulonprogo sebanyak Rp20 miliar. Sebelumnya, BTT hanya dianggarkan senilai Rp7 miliar dimana Rp5,4 miliar di antaranya telah digunakan untuk penanganan Covid-19. Kemudian, kami tambahkan lagi seiring munculnya risiko bencana dampak fenomena La Nina,” ungkap Sutedjo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya