SOLOPOS.COM - Kepulan awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, SLEMAN — Pemkab Sleman, DIY sudah mulai menyiapkan skenario menghadapi ancaman erupsi skala besar Gunung Merapi. Hal prioritas yang disiapkan dalam skenario tersebut, yakni mengevakuasi warga.

Hal itu diungkapkan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, seperti diberitakan Solopos.com dari Antara, Selasa (14/3/2023). Meski seperti itu, Bupati meminta warga tetap tenang dan waspada.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Warga diminta tak beraktivitas di zona berbahaya yang sudah ditetapkan, termasuk menghindari beraktivitas di kawasan sungai.

“Kami tidak bisa menyepelekan alam. Meskipun saat ini sesuai rekomendasi dari BPPTKG jarak aman di wilayah selatan lima kilometer dan barat di tujuh kilometer. Jika memang statusnya meningkat, sudah kami siapkan skenarionya,” kata Kustini Sri Purnomo.

Bupati Sleman itu mengatakan hal yang menjadi prioritas dalam skenario mitigasi tersebut, yakni mengevakuasi warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi.

Terdapat tujuh kelurahan yang berada di wilayah KRB III, yakni Kepuharjo, Umbulharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto, dan Wonokerto.

“Prioritas evakuasi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, difabel, ibu hamil dan ibu menyusui,” katanya.

Hingga sekarang, warga yang berada di wilayah KRB III terus melakukan jaga malam atau ronda. Warga juga intens melakukan komunikasi melalui radio Handy Talky (HT).

Terkait mobilitas warga, lanjut Kustini Sri Purnomo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman dan instansi terkait telah mengecek kondisi di lapangan. Semua sarana dan prasarana dalam kondisi siap digunakan.

“Kendaraan untuk mobilitas di setiap wilayah sudah ada. Mulai dari truk, pikap, ada yang mobil pribadi dan kendaraan roda dua semua sudah standby,” katanya.

Kustini menegaskan Pemkab Sleman juga telah menyiapkan sekitar 40 barak pengungsian dan nonbarak pengungsian untuk digunakan apabila kondisi darurat berlangsung.

“Kondisi barak pengungsian, baik utama dan penyangga sudah siap. Jika darurat, kebutuhan logistik dari dapur umum juga sudah siap. Seluruh sukrelawan dari Tagana juga siap,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya