Jogja
Jumat, 2 Januari 2015 - 23:40 WIB

ANTISIPASI FLU BURUNG : Dinkes Sleman Terus Pantau Penyebaran

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin flu burung (Dok/JIBI/Solopos)

Antisipasi flu burung, Dinkes Sleman terus melakukan sosialisasi pencegahan serta pemantauan.

Harianjogja.com, SLEMAN- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, DIY terus melakukan pemantauan di lapangan terhadap kemungkinan penyebaran virus flu burung.

Advertisement

“Kami terus memantau kemungkinan penyebaran flu burung melalui puskesmas-puskesmas yang ada, dengan memeriksa detail warga yang berobat dengan keluhan seperti gejala flu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini di Sleman, Rabu (2/1/2015).

Ia menjelaskan jika ada pasien di puskesmas mengalami demam tinggi, batuk dan pilek, serta gejala flu lainnya, akan dilakukan pemeriksaan terhadap riwayat kesehatan orang tersebut.

“Pemeriksaan riwayat tersebut meliputi apakah yang bersangkutan tinggal di sekitar terjadinya kasus banyak unggas yang mati, apakah bekerja di peternakan unggas atau ayam dan penjual daging ayam,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan karena selama ini kasus penularan virus flu furung masih dari hewan ke manusia dan belum ditemukan kasus penularan dari manusia ke manusia.

“Dengan demikian orang yang memiliki riwayat kontak dengan unggas yang berpeluang besar terjangkit virus flu burung,” katanya.

Mafilindati mengatakan jika ada pasien dengan keluhan menyerupai flu dan memiliki riwayat kontak dengan unggas, akan dilakukan pemeriksaan lebih detail lagi hingga ke contoh darah.

Advertisement

“Ada beberapa kasus pasien dengan keluhan gejala flu dan sedikit ada riwayat kontak dengan unggas, namun setelah dilakukan pemeriksaan darah hasilnya negatif,” katanya.

Ia mengatakan di Kabupaten Sleman kasus flu burung mengakibatkan satu warga Kecamatan Prambanan meninggal pada Agustus 2012.

“Saat itu kami langsung menetapkan kondisi luar biasa (KLB) flu burung di Kecamatan Prambanan, karena ada satu orang meninggal. Namun saat ini KLB sudah dicabut, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif