Jogja
Selasa, 5 Juli 2016 - 03:40 WIB

ANTISIPASI KECELAKAAN LAUT : SAR Siapkan Jalur Laut untuk Evakuasi Korban Laka

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Evakuasi jasad korban Airasia QZ 8501, Rabu (31/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Eric Ireng)

Evakuasi jalur laut dinilai lebih efektif karena bisa terhindar dari macet.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Search and Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah II Gunungkidul menyiapkan jalur laut untuk proses evakuasi korban kecelakaan laut selama libur lebaran. Upaya ini dilakukan sebagai antisipasi diterapkannya jalur searah serta adanya untuk menghindari kemacetan di kawasan pesisir.

Advertisement

Di hari biasa, saat ada korban laka laut yang harus dirujuk ke RSUD Wonosari akan dievakuasi dengan mobil ambulan milik SAR melalui jalur. Namun selama lebaran hal itu tidak akan dilakukan, karena anggota SAR sudah menyiapkan jalur laut. Menurut Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto, evakuasi jalur laut dinilai lebih efektif karena bisa terhindar dari macet, sehingga korban bisa cepat ditolong.

Dia tidak menampik saat libur lebaran, sepanjang jalan menuju pantai padat dan berpotensi terjadinya kemacetan. Oleh karenanya, untuk menghindari adanya jalur searah dan potensi kemacetan maka diambil langkah evakuasi melalui jalur laut.

Adapun rute yang digunakan untuk evakuasi, korban laka laut akan dibawa menuju Pantai Ngerenehan, Desa Kanigoro, Saptosari. Di sana, sudah menunggu sebuah ambulan yang siap membawa korban menuju ke rumah sakit rujukan.

Advertisement

“Selain lebih efektif. Jalur di sana juga masih sepi sehingga korban bisa cepat sampai di rumah sakit,” kata Suris kepada wartawan, Senin (4/7/2016).

Dia menambahkan, selama libur lebaran, seluruh personel SAR Satlinmas Wilayah II yang berjumlah 55 orang akan diterjunkan untuk mengamankan kawasan pantai mulai dari Poktunggal hingga Gesing. Dipaparkannya untuk keselamatan wisatawan, bukan semata-mata menjadi tugas petugas SAR. Namun upaya ini juga didukung oleh kesadaran masing-masing pengunjung untuk lebih waspada dan berhati-hati saat bermain air.

Berbeda dengan libur lebaran di tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini ancaman inpes diprediksi tidak akan terjadi. Pasalnya intensitas hujan yang masih tinggi membuat binatang laut yang masih serumpun dengan ubur-ubur ini tidak akan muncul. “Berdasarkan pantauan yang kami lakukan, sampai saat ini masih aman. Namun kami tetap mengimbau untuk mewaspadai binatang laut lain, seperti bulu babi dan ikan beracun,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif