SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DIY, Bambang Wiryanto saat memberikan materi kepada calon pegiat antinarkoba di Plaza Informasi, Selasa (15/8/2016). (Ujang Hasanudin/ Harian Jogja)
Antisipasi penyalahgunaan narkoba di DIY salah satunya dengan melatih calon pegian antinarkoba
Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 60 orang calon pegiat antinarkoba dilatih oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY selama sehari di Plaza Informasi, Dinas Perhubungan DIY, Selasa (16/8/2016).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, BNNP DIY, Bambang Wiryanto mengatakan para peserta yang dilatih terdiri dari unsur pemerintah kabupaten, perangkat desa, tokoh msyarakat, dan para pemuda. Mereka berasa dari tiga kabupaten, yakni Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul.
Menurut Bambang, tiga kabupaten tersebut juga dipilih berdasarkan hasil pemetaan kerawanan peredaran narkoba. “Harapannya setelah mendapat pelatihan, mereka langsung aktif mengadakan kegiatan dan gerakan terkait pencegahan peredaran narkoba,” kata dia.
Ia mengatakan pencegahan narkoba tidak hanya mengandalkan aparat, namun butuh peran serta masyarakat. Peserta yang telah dilatih juga nantinya bisa membuat kemunitas jejaring kepedulian pencegahan narkoba di wilayahnya masing-masing.
Bambang mengakui sampai saat ini baru di Sleman dan Kota Jogja yang sudh memiliki Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNN). Sementara Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul belum ada.
Ia mengatakan tidak mudah membentuk BNNK karena kriterianya ditentukan secara nasional. Disisi lain juga dibutuhkan kepedulian pemerintah daerah. “Maka sebelum ada BNNK kita siapkan gerakan masyarakatnya,” katanya.
Selama proses pelatihan para peserta cukup antusias. Mereka dilatih cara mengetahui orang yang terkena narkoba. Selain itu mereka juga mendapat motivasi dari motivator Erik Hadi Saputra dari Amikom soal managemen pikiran dan tindakan.