Jogja
Kamis, 29 Mei 2014 - 14:00 WIB

Antisipasi Sebaran Makanan Berbahaya, Tujuh Desa di Sleman Diperiksa BBPOM

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pemeriksaan Jajanan Sekolah JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak tujuh desa di Kabupaten Sleman bakal disasar oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jogja dalam program Food Safety 2014.

Para petugas mengambil sampel di sejumlah penjual makanan pinggiran sebagai antisipasi persebaran makanan berbahaya.

Advertisement

Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Konsumen, BBPOM DIY, Dyah Sulistyorini menjelaskan dalam program Food Safety 2014 ini pihaknya menargetkan bisa menyasar tujuh desa di Sleman.

Rata-rata merupakan desa yang jarang disasar pemerintah daerah karena letaknya jauh dari perkotaan. Salah satu di kawasan Kecamatan Prambanan.

Di Kecamatan ini petugas BPPOM dari Bidang Pemeriksaan dan Penyelidikan, Sertifikasi dan Layanan Konsumen serta Laboratorium Pangan melakukan pemeriksaan makanan secara dadakan di sejumlah warung di Desa Madurejo, seperti di Dusun Sorogedug pada pekan lalu.

Advertisement

“Program ini untuk meningkatkan keamanan dan kualitas produk makanan yang diproduksi dan dipasarkan di masyarakat,” terangnya saat dihubungi, akhir pekan lalu.

Sejumlah desa yang disasar, lanjutnya, akan didatangi petugas dengan melakukan pengecekan pada warung yang menjual makanan, terutama yang berpotensi mengandung bahan berbahaya seperti rhodamin B, borak atau formalin.

Setelah diambil sampelnya, maka langsung dilakukan uji laboratorium atas koordinasi bersama pemerintah desa setempat. Pihaknya mengandeng pemerintah desa dalam rangka keberlanjutan program tersebut, terutama menunjuk kader dan komunitas desa dalam rangka sosialisasi program kesehatan pangan.

Advertisement

Jika ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya maka akan diberikan pendampingan untuk tidak lagi menggunakan bahan tersebut.

“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan juga desa. Supaya program berjalan efektif. Agar warga juga bersedia menjadi pelopor membuat dan memakan makanan sehat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif