SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil dikepung air hujan dan banjir (JIBI/Solopos/dok)

Banjir di Jalan Solo Dusun Juwangen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman terjadi karena aliran air tertahan saat hendak masuk saluran

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Seksi Drainase Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman, Zaini Anwar mengaku telah melakukan pengecekan ke lokasi rawan banjir di Juwangen Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Masalahnya adalah aliran air dari arah utara tertahan di jalan dan tertahan saat hendak masuk saluran,” ucapnya, Jumat (13/3/2015).

Namun, menurut Zaini, pengelolaan Jalan Solo termasuk sistem drainasenya bukan kewenangan Pemkab Sleman, melainkan Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN).

“Pemkab Sleman paling hanya bisa membelokkan atau menyudet saluran ke arah sungai sebelum sampai Jalan Solo. Tapi resistensinya tinggi karena harus membebaskan lahan,” katanya kemudian.

Warga Dusun Juwangen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, mengeluhkan buruknya drainase dan kurangnya resapan air di wilayahnya. Setiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi, puluhan rumah warga langsung kebanjiran.

Kondisi tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Air hujan tidak hanya menggenang di ruas Jalan Solo Km.10,5 hingga Km.11 saja, melainkan juga meluas hingga permukiman dalam radius 300 meter dari pinggir jalan ke arah utara.

“Tinggi banjir pernah sampai setengah meter. Padahalnya dulu hanya genangan biasa sebatas mata kaki saja. Rumah warga yang tergenang bisa sampai sekitar 30-40 unit,” kata Kepala Dusun Juwangen, Aris Tricahyono, Jumat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya