SOLOPOS.COM - Warga Plemburan berpose di depan spanduk berisi tanda tangan penolakan pembangunan apartemen di wilayah mereka, Minggu (5/4/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Apartemen Sleman yang ada di Plemburan ditolak warga. Penduduk sekitar pun melakukan aksi unjuk rasa penolakan pembangunan.

Harianjogja.com, SLEMAN-Ratusan warga Dusun Plemburan, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik dan warga Dusun Pogung Lor, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, menggelar unjuk rasa menolak rencana pembangunan apartemen di Jalan Plemburan, Minggu (5/4/2015) pagi.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Warga membubuhkan tanda tangan bukti penolakan di atas spanduk raksasa. Wakil Bupati Sleman, Yuni Satiya Rahayu, ikut tandatangan penolakan.

Guna menenangkan warganya, Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu sempat meminta maaf kepada warga. Hal itu tidak lain karena adanya sejumlah apartemen yang tetap dibangun meski sudah ditolak warga. Yuni beralasan kedatangannya secara tidak sengaja karena melihat informasi melalui Twitter.

“Menawi wonten klera-klerune Pemkab [Sleman], nyuwun pengapunten [kalau banyak kekeliruan dari Pemkab, kami mohon maaf],” ucap Yuni di hadapan warga.

Menurut Yuni, sampai saat ini belum ada aturan khusus di Sleman terkait bangunan tinggi seperti apartemen, sehingga masih mengacu pada aturan pada umumnya. Kendati demikian, jika warga menolak maka izin tidak akan bisa diberikan.

“Intinya dari warga, kalau warga menolak, ya tidak bisa diberikan izin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya