Jalur alternatif adalah jalan dari Sambipitu hingga Nglanggeran, menuju ke pertigaan Tawang menuju Ngoro-oro.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, menganggarkan Rp3 miliar untuk pembebasan lahan pembangunan jalan untuk jalur alternatif Wonosari-Yogyakarta.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunung Kidul Edy Praptono di Gunung Kidul, Senin (16/5/2016), mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemprov DIY terkait Desain Enginering Detail (DED) jalan alternatif itu.
“Pemkab menganggarkan Rp3 miliar pembangunan jalur alternatif yang akan menghubungkan Bundaran Sambipitu di Kecamatan Patuk hingga perbatasan Bantul dan Sleman tersebut. Tahun ini mulai pembebasan lahan,” kata Edy.
Ia mengatakan jalur alternatif adalah jalan dari Sambipitu hingga Nglanggeran, menuju ke pertigaan Tawang menuju Ngoro-oro lewat jembatan Gembyong, hingga masuk wilayah di Kabupaten Sleman ke barat.
“Tetapi semua kewenangan provinsi, untuk pemkab hanya pembebasan lahan,” katanya.
Edy mengungkapkan jalur alternatif itu nantinya untuk jalur kendaraan kecil. Sebab, geometri banyak yang tanjakan dan jalurnya sempit. Nantinya lebar badan jalan 9 meter.
Ia berharap Pemerintah DIY segera melanjutkan DED yang sudah jadi sehingga jalur ini bisa segera dibangun.
“Kami berharap segera ditindak lanjuti, untuk mencegah kemacetan,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Gunung Kidul Purnama Jaya mengungkapkan sering terjadi kepadatan lalu lintas di jalur utama Yogyakarta-Wonosari, sehingga memerlukan jalur alternatif. Pihaknya merencanakan pembangunan jalur alternatif Sambipitu – Piyungan yang akan menyambungkan Yogyakarta – Wonosari. “Sudah masuk dalam pembahasan RPJMD,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
