SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

APBD Kota Jogja banyak tak terserap, padahal dianggap tidak ada masalah prinsip yang menghambat

Harianjogja.com, JOGJA-Pemkot Jogja membantah tudingan tidak siap mengelola keuangan menyusul rendahnya serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang mengakibatkan lebih dari Rp900 miliar masih mengendap di kas daerah.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Jogja Aman Yuriadijaya mengatakan tidak ada masalah prinsip yang menjadi hambatan penyerapan anggaran. “Persoalannya, banyak kegiatan yang jatuh di triwulan ketiga dan keempat sehingga pencapaian fisik maupun keuangan akan dilihat pada triwulan ini,” ujarnya, Sabtu (5/9/2015).

Dituturkannya, sebagian proyek sedang dalam proses dan belum dapat dibayarkan.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Agus Tavip Rayanto mengatakan seharusnya selisih antara realisasi program fisik dan keuangan tidak terlalu signifikan.

Kenyataannya, masih ada daerah yang realisasi fisik dan serapan APBD memiliki selisih besar. “Seharusnya dalam perencanaan atau penyusunan sudah diperkirakan sehingga selisihnya sedikit,” ujarnya baru-baru ini.

Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Jogja Kadri Renggono menyebutkan serapan APBD sampai Agustus mencapai 43% dari total belanja Rp1,7 triliun. “Otomatis sisanya sekitar 56 persen masih tersimpan di kas daerah,” ujarnya kepada Harian Jogja, Jumat (4/9/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya