Jogja
Minggu, 5 Januari 2014 - 17:20 WIB

APBD Molor, Penataan Code Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Code Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA-Tersedatnya penetapan APBD 2014, dipastikan berdampak pada realisasi rencana penataan Kali Code tahun ini. Padahal, pada tahun ini Pemkot setempat menargetkan ada satu kawasan yang berhasil ditata.

“Karena APBD belum juga selesai dibahas, maka saya tidak bisa menjanjikan dan berkomentar banyak,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jogja Edy Muhammad kepada harianjogja.com, Sabtu (4/1/2014).

Advertisement

Menurut dia, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2014 yang diserahkan ke dewan setempat sejak 24 Juni lalu.  Penyelesaian pembahasan itu diperlukan agar penetapan APBD 2014 bisa segera dilakukan.  “Kami masih bahas masalah ini dengan dewan,” terang dia.

Kepala Bidang Pengendalian Laporan dan Evaluasi Bappeda Kota Jogja, Wahyu Handoyo menjelaskan, sebelum melakukan penataan pihaknya terlebih dahulu melakukan dialog dengan warga.

Langkah itu dilakukan agar mendapatkan satu kawasan yang pas di bantaran Code dan siap ditata. Adapun konsep penataan adalah dengan membuat prasarana dasar pemukiman. “Kami tengah memetakan kawasan mana yang warganya siap,” papar Wahyu.

Advertisement

Sebelumnya Walikota Jogja, Haryadi Suyuti mengungkapkan, sebelum melakukan penataan, Pemkot telah mendapatkan banyak masukan dari Pemda DIY. Rencananya, penataan akan dilakukan pada aspek lingkungan yang akan diteruskan ke aspek kesehatan dan ekonomi.

Untuk aspek lingkungan, Walikota mengungkapkan permukiman warga di bantaran sungai akan diubah menghadap ke Kali Code. “Selain itu, kami juga akan tata saluran air bersih serta sanitasinya,” jelas Walikota.

Menurut Walikota pada penataan kali ini, dirinya menjamin tidak akan ada penggusuran. Sebagai langkah awal dari penataan pihaknya akan memilih satu kawasan sebagai model. “Harapannya, setelah kawasan tersebut tertata rapi, maka warga di bantaran lain bisa memiliki pemahaman yang sama,” harap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif