Jogja
Senin, 8 Agustus 2016 - 13:21 WIB

APBD SLEMAN 2016 : Anggaran Digeser untuk Bayar Utang, Sejumlah Proyek Batal

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rancangan APBD (JIBI/Solopos/Dok.)

APBD Sleman 2016 digeser untuk pembayaran utang Jamkesda

Harianjogja.com, SLEMAN– Sejumlah proyek pengadaan barang dan jasa yang diusulkan sejumlah Dinas dan dijadwalkan tahun ini dibatalkan.

Advertisement

Pembatalan tersebut dilakukan karena ada pergeseran alokasi dana untuk membayar utang Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebesar Rp23,1 M.

Salah satu proyek yang dianggarkan dalam APBD tahun ini adalah pembangunan embung di Wedomartani Sleman yang diajukan Dinas Sumberdaya Air Energi dan Mineral (SDAEM).

Setelah pembahasan APBD Perubahan, anggaran proyek sebesar Rp3,3 miliar tersebut dibatalkan. Ada pula pengadaan tanah untuk perluasan Pasar Cebongan senilai Rp12,5 miliar yang dibatalkan. Begitu juga dengan pengadaan mobil dinas Rp915 juta dan mobil jenazah Rp400 juta.

Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman Nurbandi mengakui hal itu. Menurutnya,  anggaran yang dipangkas termasuk anggaran belanja tambahan (ABT) dalam APBD Perubahan.

“Usulan ABT yang dipangkas, yaitu pengadaan alat AMP asphal mixing plan] sebesar Rp4,7 miliar. Untuk lebih jelasnya yang tahu persis secara keseluruhan DPKAD,” kata Nurbandi kepada Harianjogja.com, Minggu (7/8/2016).

Menurut Wakil Ketua DPRD Sleman Inoki Azmi Purnomo, sejumlah usulan anggaran yang diajukan dalam APBD Perubahan oleh eksekutif dipangkas. Pemangkasan tersebut merupakan hasil sinkronisasi antara legislatif dengan eksekutif.

Advertisement

Pemangkasan atau pembatalan ABT dalam APBD Perubahan tahun ini dilakukan untuk membayar tunggalan Jamkesda sebesar Rp23,1 miliar.

“Untuk memenuhi pembayaran tunggakan tersebut, beberapa usulan anggaran harus dialihkan ke Jamkesda untuk Dinas Kesehatan dan kegiatan di Dinas Pendidikan,” ujar Inoki.

Menurutnya, pembayaran tunggakan Jamkesda dinilai Dewan sangat penting karena menyangkut pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Saat ini, kata Inoki, APBD Perubahan dinilai sudah ideal dan mengakomodasi kepentingan masyarakat.

“Selain Jamkesda, tahun ini juga dilakukan program penyambungan listrik untuk keluarga miskin,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif