Jogja
Selasa, 28 September 2021 - 19:53 WIB

Aplikasi PeduliLindungi Belum Jadi Syarat Masuk Pasar di Sleman

Abdul Hamid Razak  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum berencana menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk di pasar tradisional di wilayahnya. Kendati, hampir sebagian besar pedagang pasar tradisional di Sleman sudah menerima vaksin Covid-19.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Mae Rusmi, mengatakan saat ini Disperindag masih konsentrasi menyelesaikan izin operasional kalangan industri dengan standar operasional prosedur (SOP) PeduliLindungi.

Advertisement

“Yang sudah menerapkan SOP PeduliLindungi ini di industri tertentu. Kalau mal semua menerapkan dan supermarket sedang uji coba,” kata Mae, Selasa (28/9).

Baca juga: Ditunjuk Terapkan PeduliLindungi, 600-An Pekerja Pasar Klewer Solo Malah Belum Divaksin Covid-19

Disinggung soal penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional di daerah Sleman, Mae mengaku belum ada rencana,

Advertisement

“[Penerapan PeduliLindungi] kalau untuk pasar-pasar tradisional belum. Pasar di Sleman pasar umum dan grosir, perlu waktu untuk sosialisasi,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya, mengaku selain pasar tradisional, aplikasi PeduliLindungi juga belum diterapkan di lingkungan pemerintahan di Kabupaten Sleman. Alasannya, penggunaan aplikasi tersebut masih menemui sejumlah kendala.

“Misalnya soal jaringan. Ponsel yang tidak support dengan aplikasi PeduliLindungi atau warga yang tidak memiliki ponsel. Kami tidak akan memukul rata penggunaan aplikasi ini. Apa iya tidak punya aplikasi orang jadi enggak bisa ke pasar?,” kata Harda.

Advertisement

Baca juga: 25 Destinasi Wisata di Sleman Diusulkan Gelar Uji Coba

Alasan lain yang mendasari argumentasinya adalah capaian vaksinasi di Sleman. Saat ini, lanjut Harda vaksinasi Covid-19 di Sleman sudah mencapai hampir 80%, untuk dosis pertama. Dengan capaian tersebut, maka masyarakat Sleman sebagian besar sudah divaksin.

“Sebenarnya ada cara lain yang bisa dilakukan untuk membuktikan warga sudah divaksinasi atau belum, dengan menunjukkan kartu vaksin saja. Termasuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Saya kira itu sudah cukup,” ujar Harda.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif