Jogja
Selasa, 9 Desember 2014 - 11:20 WIB

ART JOG 8 : Digelar Lagi, Art Jog Dipastikan Tampil Lebih Segar dengan Fluxus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karya Seni Patung (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL—Setelah tiga tahun berturut-turut digelar dengan tema berkesinambungan, pada 2015 mendatang Art Jog akan digelar dengan pola yang baru. Tak lagi mengacu pada sejarah sebagai pijakan tema, Art Jog yang mengambil tajuk Art Jog 8 ini akan mengambil tema Infinity in Flux.

Kurator Art Jog 8, Bambang “Toko” Witjaksono menjelaskan, pengambilan tema itu didasari pesatnya perkembangan seni rupa dengan sangat pesat.

Advertisement

Percampuran antara seni rupa dengan seni lainnya serta teknologi menghasilkan suatu karya dengan bentuk yang baru, segar, tidak berjarak dan bahkan bisa dikatakan tanpa batas.

Tema itu juga merujuk pada gerakan fluxus di seni rupa dunia yang kembali mencuat beberapa tahun terakhir. Fenomena gerakan Fluxus menginspirasi karya kontemporer, menjadikannya relevan hingga kini seperti saat ia pertama kali muncul 50 tahun silam.

Fluxus pertama kali digagas di Jerman pada 1962 oleh George Maciunas. “Fluxus menjadi sangat terkenal lantaran eksperimennya dari media artistik dengan disiplin yang berbeda,” ucap Bambang dalam acara Sosialisasi Art Jog 8 di Sarang Building, Kasihan, Bantul, Minggu (7/12/2014).

Advertisement

Sifat lintas media itu menurutnya cocok jika dibandingkan dengan kondisi dewasa ini, yakni karya seni rupa tak lagi dimaknai sebagai sesuatu yang kaku dan berjarak dengan penonton.

Ia mengakui, dari digelarnya Art Jog selama ini, perkembangan yang paling terlihat adalah respons penonton yang kian beragam. Penonton tak lagi hanya berposisi untuk menonton karya saja, tapi juga meresponsnya dengan cara lain.

“Seperti misalnya memotret atau menjadikannya background foto dirinya sendiri,” ujar Bambang.

Advertisement

Art Jog 8 bakal digelar 6 hingga 28 Juni 2015 di Taman Budaya Yogyakarta. Dalam ajang itu, panitia berencana menghadirkan dua karya seniman berstatus special invitation (undangan khusus), yakni seniman asal Jepang, Yoko Ono dan seniman asal Tiongkok, Ai Weiwei.

“Yoko Ono sendiri adalah seniman eksperimentalis yang turut ambi bagian dalam gerakan fluxus itu,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif