Jogja
Kamis, 14 Juli 2016 - 12:20 WIB

ARUS BALIK 2016 : Duh, Ada Sopir Bus AKAP yang Alami Tekanan Darah Tinggi, Lalu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo memeriksa para kru bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) di Terminal Wates, Kulonprogo, Rabu (13/7/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Arus balik 2016, pemeriksaan kesehatan pengemudi bus tetap dilakukan.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sejumlah pengemudi bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) diketahui mengalami tekanan darah tinggi saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Terminal Wates, Kulonprogo, Rabu (13/7/2016). Mereka dimint menyediakan waktu lebih lama untuk beristirahat sebelum kembali berkendara.

Advertisement

Kepala Seksi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo, Sugiarto mengatakan pemeriksaan kesehatan hari itu menyasar kru bus AKAP yang sedang bertugas masa arus balik lebaran. Posisi pengemudi atau sopir utama dan cadangan mendapatkan perhatian lebih dari petugas. Selain memberikan layanan konsultasi, petugas juga melakukan pengukuran terhadap kondisi tekanan darah dan kadar alkohol, serta tes narkoba melalui pemeriksaan urine.

Menurut Sugiarto, pemeriksaan kesehatan bertujuan memberikan jaminan keamanan dan kenyaman kepada para penumpang. Setiap kru, terutama supir, perlu dipastikan dalam kondisi sehat sehingga mampu membawa penumpang menuju daerah tujuan masing-masing dengan selamat. Jika kondisi tubuhnya diketahui kurang sehat, lebih baik istirahat dibanding mengonsumsi suplemen atau obat penambah energi.

“Sementara ada dua orang yang perlu istirahat dulu. Tekanan darahnya tinggi karena mungkin kelelahan. Terkait hasil tes narkoba, ini masih negatif semua,” ungkap Sugiarto, Rabu siang.

Advertisement

Sugiarto memaparkan, kegiatan pemeriksaan kesehatan kru bus selama ini kebanyakan dilaksanakan pada masa arus mudik. Padahal, kondisi kesehatan mereka bisa jadi sudah mulai menurun pada masa arus balik sehingga juga perlu diperhatikan. Dia lalu mengatakan, tidak masalah jika kru bersangkutan sudah sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di daerah lain. Mereka tetap diminta menjalani serangkaian tes karena kondisi kesehatan seseorang bisa berubah setiap hari.

Tim kesehatan menargetkan dapat memeriksa kru bus hingga setidaknya 50 orang pada kesempatan itu. Namun, petugas tidak akan menolak jika ada sopir yang ingin berpartisipasi meski target telah tercapai.

“Itu justru bagus karena menunjukkan jika mereka sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan,” kata Sugiarto.

Advertisement

Sementara itu, salah satu sopir bus AKAP bernama Sandi Nur Sulistyo menyambut baik adanya pemeriksaan kesehatan di Terminal Wates. Dia sendiri mengaku lega karena lolos semua pemeriksaan.

“Hasilnya semua bagus. Tes narkobanya juga negatif,” ujar Sandi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif