Jogja
Senin, 4 Agustus 2014 - 17:20 WIB

ARUS BALIK LEBARAN 2014 : Jumlah Kecelakaan Menurun, Pelanggaran Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon penumpang saat berada di ruang tunggu terminal Giwangan, Jogja. Jumlah pengunjung terminal Giwangan meningkat paska-kecelakaan KA Prameks, Rabu (23/10/2012). (Gigih M Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA-Direktur Lalulintas Polda DIY, Kombes Nasri Wiharto menyatakan hingga Sabtu (2/8/2014) jumlah korban tewas arus mudik di wilayah DIY ada empat orang dengan 35 kasus lakalantas. Jumlah itu mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya dengan korban tewas mencapai 12 jiwa. Kendati demikian pemudik tahun ini justru gemar melakukan pelanggaran.

Jumlah pelanggaran tilang mencapai 735 kasus, meningkat 15,02 % dari tahun sebelumnya yang hanya 639 jumlah pelanggar. Para pelanggar didominasi oleh kendaraan roda dua. Selain pelanggaran kecelakaan juga banyak disebabkan faktor kelelahan.

Advertisement

“Ada juga yang di Berbah [Sleman], pemudik karena kecapekan lalu menabrak teras rumah penduduk,” ungkapnya.

Berdasarkan data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Giwangan secara umum, dibandingkan pada 2013, terjadi penurunan jumlah penumpang maupun bus pada angkutan Lebaran 2014. Namun, ada peningkatan pada jumlah kendaraan ekstra yang dioperasionalkan.

Kepala UPT Terminal Giwangan, Bekti Zunanta mengatakan pada 2013, puncak arus balik Lebaran terjadi pada H+2. Dengan jumlah penumpang berangkat sebanyak 40.805 orang, dengan 1.746 bus. Pada 2014, tercatat pada H+4 ada 36.882 penumpang, dengan 1.256 bus. Sementara, untuk bus ekstra, terhitung mulai H-7 sampai H+4, pada 2013, ada 658 bus ekstra. Dan pada 2014, UPT mengoperasikan 779 bus ekstra.

Advertisement

“Secara umum, ada penurunan jumlah armada sebanyak 5,8%. Dan penurunan jumlah penumpang 3,15%,” terang Bekti.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif