Jogja
Selasa, 16 April 2013 - 20:09 WIB

Arus Bawah PDIP Gunungkidul Bergejolak

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL–Suasana internal PDIP kian memanas paska turunnya surat keputusan yang menutup langkah delapan kader PDIP yang tersandung kasus dugaan korupsi untuk maju mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

Para kader yang tertutup langkahnya menuding ada upaya politis untuk menyingkirkan mereka dari bursa caleg untuk pemilu 2014.

Advertisement

Mantan ketua DPC PDIP dan Ketua DPRD Gunungkidul nonaktif Ratno Pintoyo ketika dihubungi wartawan Selasa (16/4) mengatakan dirinya menduga ada upaya sistematis yang dilakukan ketua DPD PDIP DIY Idham Samawi untuk menyingkirkan kader yang tengah tersangku kasus dugaan korupsi.

Ratno juga mengatakan dirinya merasakan keganjilan dalam surat yang dikeluarkan DPP.

Menurutnya, DPP PDIP menanggapi surat tanpa nomor surat yang jelas dari DPD PDIP Gunungkidul. “Surat bodong kok ditanggapi DPP, ini rasanya sangat aneh,” tegasnya.

Advertisement

Bahkan, menurutnya selama ini partainya terkesan menacuhkan kedelapan kadernya yang terganjal kasus dugaan korupsi. “Kami mengupayakan upaya hukum sendiri, mana ada bantuan pembelaan dari DPD PDIP DIY pimpinan Idham Samawi,” tanyanya lagi.

Dia mengatakan saat ini surat itu mulai menimbulkan reaksi dari arus bawah PDIP Gunungkidul. Mereka umumnya merasa kecewa dengan disingkirkannya delapan punggawa PDIP di Gunungkidul ini. Bahkan menurutnya beberapa pengurus anak

cabang mulai ribut untuk melakukan aksi mengundurkan diri. “Semua dipicu karena arogansi DPD dan DPP yang tidak melihat realita di lapangan,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP DIY Bambang Praswanto mengatakan, keputusan untuk tidak mencalonkan dan dicalonkan bagi kader yang tersangkut kasus korupsi adalah keputusan dari DPP PDIP.

 

Advertisement
Kata Kunci : Harjo PDIP
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif