SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA—Sungai Code yang melintasi kota Jogja perlu dikelola lewat kelembagaan yang baik. Membahas hal ini, warga bantaran Code berkesempatan berbagi pengalaman bersama pelaku pengelola sungai dari Amerika Serikat.
Ketua Pemerti Code, Totok Pratopo mengatakan, kesadaran masyarakat bantaran Code untuk pengembangan kawasan perlu diperkuat lewat kelembagaan yang jelas. “Pemerti Code selama ini aktif dalam gerakan membangun kesadaran bersama dalam menjaga kualitas lingkungan dan kehidupan warga, kami berharap ada pengelolaan lewat lembaga yang lebih tegas,” terangnya, Jumat (23/3).
Sebelum diskusi, perwakilan kunjungan dari AS menyambangi permukiman bantaran Code di wilayah RW 07 Jetisharjo, Kamis (22/3). Totok mengatakan, staff lembaga perencanaan pembangunan dari Michigan dan Florida itu tertarik dengan model pemberdayaan masyarakat dalam menata kawasan pinggir sungai Code termasuk pengelolaan air bersih di Jetisharjo.
Sementara, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia (DPPM UII), Widodo Brontowiyono menyampaikan, selain pengelolaan kelembagaan, muncul permasalahan lain terkait lingkungan. Permasalahan yang muncul di bantaran sungai yakni penurunan kualitas air, penumpukan sampah, ruang terbuka hijau, dan rawan banjir. “Sungai Code sebenarnya kecil, tetapi permasalahannya kompleks meski tetap memiliki daya tarik kunjungan,” ujar Widodo dalam diskusi di wilayah Code itu.
Enviromental Coordinator di Ann Arbor Michigan, AS, Matthew Joseph menanggapi bahwa pengelolaan sungai akan lebih baik apabila dilakukan oleh organisasi masyarakat. Lewat pengelolaan itu, diharapkan pemerintah memberikan dukungan lewat pelaksanaan kegiatan yang diusulkan masyarakat. “Model pengelolaan sungai Code baik untuk diadopsi di wilayah kami, pengelolaan seperti ini bahkan kami lakukan selama 23 tahun,” ujarnya.(sun)