Jogja
Jumat, 19 Agustus 2011 - 12:29 WIB

Asih lega warisan di lereng Merapi terjaga

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Juru kunci Gunung Merapi Mas Lurah Surakso Sihono atau yang biasa dipanggil Asih merasa lega terkait masalah lahan lereng Merapi. Tanah warisan leluhurnya tidak jadi diambil alih Pemerintah untuk dijadikan hutan lindung.

“Maunya masyarakat kan jadi bukan hutan lindung artinya [masyarakat] masih memiliki hak tanah di atas,” katanya saat berbincang dengan Harian Jogja, belum lama ini.

Advertisement

Menurut dia, keputusan pemerintah itu sesuai dengan keinginan masyarakat lereng Merapi. Semula pemerintah merencanakan lahan di lereng Merapi dijadikan hutan lindung. Status tanahnya diambil alih pemerintah kemudian masyarakatnya mendapatkan insentif pengganti tanah.

“Tanah leluhur tidak tergantikan, melalui dialog dengan pemerintah kami berkeinginan supaya hak milik tanah di atas jangan sampai menjadi hutan rakyat,” jelasnya.

Menurutnya, tanah warisan yang diperoleh dari orang tuanya, Mas Penewu Surakso Hargo atau Mbah Maridjan, harus dijaga. Tanah leluhur yang ada di dusun Kinahrejo Umbulharjo Cangkringan telah diturunkan kepada anak cucu.

Advertisement

Masyarakat tidak akan menggunakan tanah lereng Merapi untuk permukiman. Termasuk Asih akan menggunakan tanah lereng Merapi untuk aktivitas pertanian. Ia akan menjadikan lereng Merapi kembali hijau karena masyarakat sadar bahwa Merapi sebagai lahan konservasi.

“Nanti digarap sesuai dengan seperti dulu untuk pertanian. Tidak untuk pemukiman,” imbuhnya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif