Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menggelar Festival Jajanan Pasar Khas Jogja di Plaza Monumen Serangan Oemoem Satu Maret Jogja yang berlangsung 4-5 Juni 2014.
“Tujuannya adalah mengangkat jajanan pasar khas Yogyakarta agar semakin dikenal, bahkan kami mengundang sejumlah hotel agar jajanan pasar ini bisa digunakan sebagai makanan di hotel, misalnya saat ‘coffe break’,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Jogja, Suyana.
Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh
Festival jajanan pasar tersebut menampilkan lebih dari 40 jenis makanan khas Jogja yang sebagian besar dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lokal, di antaranya klepon, kipo, ongol-ongol, dan jongkong.
Penggunaan bahan makanan lokal di jajanan pasar tersebut, dilakukan untuk mendorong ketahanan pangan karena banyak bahan makanan yang biasa digunakan oleh masyarakat adalah produk impor.
Festival jajanan pasar tersebut diikuti oleh 15 stan atau saung di antaranya berasal dari masing-masing kecamatan di Kota Jogja yang menampilkan berbagai jajanan khas dari wilayahnya.
“Peserta festival adalah binaan Disperindagkoptan. Kami juga berharap bisa mendukung pariwisata, misalnya, mengajak UMKM-UMKM di wilayah untuk membuka stan di lokasi-lokasi keramaian wisata,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta Titik Sulastri yang membuka festival tersebut mengatakan, kuliner menjadi salah satu senjata ampuh yang dimiliki suatu daerah untuk menarik sebanyak-banyaknya wisatawan.
“Dengan semakin gencarnya informasi mengenai wisata kuliner, maka keanekaragaman makanan menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar kuliner dan wisatawan untuk berkunjung,” ucapnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
