Jogja
Jumat, 25 Oktober 2013 - 12:45 WIB

Askrindo DIY Targetkan Laba Rp15 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA–Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) membuka kantor cabang kelas III, Kamis (24/10/2013), Askrindo DIY akan membidik sektor konstruksi dan menargetkan pertumbuhan laba pada 2014 dapat mencapai Rp15 miliar.

Direktur Utama PT Askrindo Antonius Chandra mengatakan selama ini kinerja bisnis asuransi negara ini di DIY menunjukkan pencapaian yang sangat baik. “Untuk meningkatkan layanan tersebut, sesuai dengan ijin yang telah dikeluarkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) akhirnya kami membuka kantor pelayanan kelas III di wilayah ini,” ujar Chandra kepada wartawan seusai peresmian Kantor Cabang Kelas III PT Askrindo Jogja di Jalan HOS Cokroaminoto.

Advertisement

Potensi pengembangan bisnis di wilayah DIY memiliki porsi yang cukup diperhitungkan di kawasan Jawa Tengah. Pasalnya porsi DIY adalah sepertiga dari porsi bisnis yang berkembang di Jateng dan DIY. Setidaknya dari 398.000 debitur yang ada, porsi debitur DIY 138.000 debitur.

“Kondisi ini sangat potensial untuk kami kembangkan kantor layanan yang lebih baik. Kantor ini dapat memberikan jaminan dengan level yang lebih tinggi. Tentunya agar kualitas pelayanan menjadi lebih baik lagi baik bagi debitur KUR (Kredit Usaha Rakyat) maupun Non-KUR,” jelas Chandra.

Direktur Kantor Cabang PT Askrindo Jogja Wahyuni Hartati menyampaikan saat ini pertumbuhan plafon penjaminan KUR mencapai Rp1,4 miliar dari 138.000 debitur. Jumlah premi yang terkumpul mencapai Rp30 miliar dengan klaim yang telah dibayarkan mencapai Rp24,9 miliar. Sementara untuk plafon penjaminan Non-KUR tercatat mencapai Rp279,2 miliar.

Advertisement

Tujuan dibukanya kantor ini juga untuk semakin menggenjot pertumbuhan produk asuransi yang ditawarkan oleh Askrindo. Antara lain untuk dapat meningkatkan volume bisnis dari sisi penjaminan KUR, asuransi kredit, Suretyship maupun dari sisi asuransi kredit perdagangannya atau Askredag.

“Premi Non KUR yang kami peroleh sampai September ini mencapai Rp6,6 miliar, serta klaim yang telah dibayarkan sebesar Rp1,03 miliar. Produk lainnya yakni Non KUR Suretyship, di mana plafonnya mencapai Rp178,6 miliar dengan premi yang didapat mencapai Rp1,1 miliar dan klaim yang dibayarkan sebesar Rp548,9 juta,” terang Yuni.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif