SOLOPOS.COM - Iring-iringan jeep dalam Prosesi Sedekah Bumi yang digelar pertama kali oleh Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi di Bunker Kaliadem Kepuharjo Cangkringan, Kamis (26/10/2017). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi baik yang ada di wilayah Cangkringan maupun Pakem melakukan upacara Sedekah Merapi

Harianjogja.com, SLEMAN- Untuk pertama kalinya Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi baik yang ada di wilayah Cangkringan maupun Pakem melakukan upacara Sedekah Merapi.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Iring-iringan jeep membedah jalan kecil menuju Bunker Kaliadem Kepuharjo,  Cangkringan,  Kamis (26/10/2017) siang. Ada sekitar 29 jeep yang ikut rombongan itu. Mereka berjalan dinaungi pekatnya awan tanda akan hujan.

Di masing-masing jeep, beberapa pria memakai baju surjan membawa beragam ubo rampe. Mereka menyusuri jalan dari kaki bukit menuju kawasan wisata Kaliadem diiringi musik gamelan.

Setiba di watu gajah,  berbagai ubo rampe diturunkan kemudian di letakkan mengitari batu legendaris itu. Adapun ubo rampe yang disajikan berula nasi gurih beserta ingkung ayam yang jumlahnya cukup banyak.

Ada juga beberapa bermacam jajan pasar. Jumlah ingkung dan tumpeng tersebut sebanyak 29 sesuai jumlah paguyuban Jeep wisata yang beroperasi baik di wilayah Cangkringan maupun Pakem.

Sebelum dibagikan ke pengunjung wisata dan peserta,  ubo rampe kendurian itu dibacakan doa.  Harapannya agar limpahan rejeki pasca erupsi Merapi 2010 mampu menyejahterakan masyarakat.

Itulah wujud syukur warga dan pengusaha jeep lereng Merapi atas segala limpahan rejeki yang selama ini diperoleh. Peserta pun berbaur menikmati dahar kembul dengan masyarakat.

“Sedekah Merapi ini baru kami gelar pertama kalinya, ” kata Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi wilayah Timur Bambang Sugeng kepada Harianjogja.com.  Pria yang akrab disapa Babe itu cukup sibuk mengatur prosesi tersebut.

Beberapa kali dia mengarahkan anggotanya untuk ikut membantu menurunkan ubo rampe yang dibawa jeep. Selain mengenang tujuh tahun erupsi Merapi pada 26 Oktober 2010 lalu katanya,  kegiatan itu juga bentuk rasa syukur yang diberikan Tuhan selama ini.

“Erupsi Merapi yang terjadi tujuh tahun lalu sebagai pengingat agar masyarakat lereng Merapi lebih tawakal dan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa manusia hanya sebagai kecil dihadapan Allah,” katanya.

Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi bagian Barat, Daldiri menambahkan, erupsi Merapi yang terjadi tujuh tahun silam telah meluluhlantakkan kawasan itu.  Meski begitu kerusakan yang ditimbulkan juga membawa berkah bagi masyarakat.

“Upacara Sedekah Merapi ini akan dijadikan agenda tahunan dan InsyaAllah bisa menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara, ” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya