SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Reuters Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Reuters
Ilustrasi

Harian Jogja.com, BANTUL—Asosiasi Pedagang Daging Sapi Segoroyoso (APDSS) menolak rencana pemerintah mengimpor daging sapi menyusul mahalnya harga daging jelang Lebaran.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Ketua APDSS Ilham Ahmad menuturkan impor daging hanya akan merugikan peternak karena harga jual sapi lokal akan anjlok. Sementara harga daging sapi lokal juga bakal kalah bersaing dengan daging impor.

“Impor daging sapi tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan membuat peternak sapi dirugikan,” ujarnya, Sabtu (20/7/2013).

Sedianya kata Ilham, persoalan mahalnya harga daging karena stok ternak sapi di tingkat warga yang masih kurang. Penurunan jumlah ternak sapi menurut pantauan APDSS mencapai hingga 40%.

Jumlah itu berbeda dengan data yang dihitung Badan Pusat Statistik (BPS) dengan penurunan sapi pada 2011 hanya 30%. Dengan total jumlah sapi pada 2011 di DIY mencapai 315.000 ekor. Data yang tak valid tersebut justru dijadikan dasar pemeirntah mengimpor daging sapi.

“Kebijakan impor hanya solusi sementara harusnya pemerintah memikirkan solusi jangka panjang dengan melindungi peternak sapi lokal,” ungkapnya.

Terpisah, Sunardi. Salah satu pengurus APDSS mengatakan, meski harga daging saat ini naik, namun sebenarnya tak menguntungkan pedagang karena terjadi penurunan peningkatan. Justru kata dia pedagang masih ada yang rugi. “Permintaan menurun otomatis pendapatan turun,” tutur Sunardi.

Kenaikan harga justru dialami pedagang-pedagang nakal yang menjual daging gelonggongan. Sebab harga daging sapi dari paguyuban paling tinggi hanya Rp80.000 per kilogram. Namun oleh padagang nakal, mereka menjual sapi gelonggongan dengan harga Rp85.000 per kilogram. “Kalau digelonggong beratnya bisa naik, itu yang mereka ambil,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya