SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Penyandang cacat atau difabel dari Kecamatan Nglipar membentuk kelompok pemberdayaan ekonomi. Kelompok beranggotakan 25 orang itu dibentuk agar aspirasi kaum difabel lebih didengar pemerintah.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kelompok bernama Mitra Sejahtera itu diketuai Hardiyo, 46, warga Dusun Nglipar Kidul, Desa Nglipar, Kecamatan Nglipar.

Menurut Hardiyo, kelompoknya dibentuk berkat bantuan Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum), Sleman.

“Kelompok itu dibuat untuk pemberdayaan ekonomi, usaha keterampilan dari masing-masing anggota,” kata Hardiyo seusai bertemu perwakilan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsoskertrans) Gunungkidul, Jumat (25/5).

Menurutnya, aspirasi individu difabel selama ini tidak begitu didengar pihak terkait. Maka dari itu, ujar Hardiyo, bersama sejumlah rekan mereka membentuk kelompok Mitra Sejahtera tersebut. “Supaya pemerintah berpihak kepada kami,” katanya.

Menurutnya, sejauh ini kaum difabel masih menghadapi sejumlah persoalan, salah satunya adalah layanan kesehatan. “Banyak dari teman-teman kami yang belum punya jaminan kesehatan,” katanya.

Menurut Laporan Hasil Pemutakhiran Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), di Kecamatan Nglipar terdapat 682 orang penyandang cacat. Di kabupaten Gunungkidul terdapat 10.667 penyandang cacat. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya