SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melakukan aksi demo di Halaman Balai Desa Sendangrejo, Minggir, Sleman, Kamis (10/3/2016). Mereka menuntut mundur Kades karena diduga melakukan tindak asusila. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)
Asusila Sleman diduga dilakukan kades.
Harianjogja.com, SLEMAN – Sejumlah warga melakukan aksi demonstrasi di Halaman Balai Desa Sendangrejo, Minggir, Sleman, Kamis (10/3/2016) pagi. Mereka membeberkan dugaan keterlibatan perselingkuhan Kepala Desa (Kades) Sendangrejo Catur Tri Suwanti dengan oknum Kades di Kulonprogo. Demonstrasi yang mengatasnamakan forum masyarakat peduli Sendangrejo ini menuntut Kades turun dari jabatannya.
Pendemo berjumlah tak lebih dari 10 orang datang mengendarai mobil pikap dan pengeras suara. Mereka berorasi membeberkan dugaan perselingkuhan yang dilakukan Kadesnya dengan oknum Kades asal Kulonprogo di sebuah homestay di Borobudur, Magelang. Aksi itu sempat menyita perhatian, warga pun banyak berdatangan di sekitar balai desa untuk mendengarkan orasi pendemo yang menceritakan secara vulgar dugaan selingkuh itu.
Koordinator aksi demonstrasi Sucipto Djumangin menjelaskan, informasi dugaan asusila itu sudah menjadi buah bibir masyarakat. Untuk memastikan kevalidannya, ia sudah melakukan konfirmasi ke Polsek Borobudur terkait tindakan asusila tersebut, hasilnya memang valid. Menurutnya, Catur Tri Suwanti selingkuh di sebuah homestay dengan oknum Kades asal Kulonprogo pada Sabtu (5/3/2016). Tindakan itu, kata dia, dikuntit suaminya, setibanya di penginapan tersebut, bahkan sang suami sempat mengambil gambar tindakan asusila itu.
“Suaminya ini yang menggerebek sendiri, saat itu keduanya [pasangan selingkuh] lari dari penginapan dan suami minta bantuan Polsek Borobudur,” terangnya panjang lebar kemarin.