Jogja
Jumat, 22 April 2016 - 22:55 WIB

Atap Gedung Setda Gunungkidul yang Ambrol Baru Beberapa Bulan Dibangun

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi atap teras gedung Setda Gunungkidul yang runtuh, Jumat (22/4/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Atap gedung Setda Gunungkidul ambrol, padahalbaru lima bulan dibangun

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kabag Administrasi Pembangunan Setda Gunungkidul Hermawan Yustianto mengungkapkan bahwa gedung satu setda baru selesai di renovasi.

Advertisement

Atap teras Gedung 1 Sekretariat Daerah Gunungkidul runtuh pada Jumat (22/4/2016) sekitar pukul 12.30 WIB.

Dia pun mengaku sempat kaget melihat adanya atap gedung yang runtuh, namun demikian hal tersebut bukan masalah karena pembangunan masih dalam masa pemeliharaan. Oleh karena itu, kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab rekanan pemenang tender.

Advertisement

Dia pun mengaku sempat kaget melihat adanya atap gedung yang runtuh, namun demikian hal tersebut bukan masalah karena pembangunan masih dalam masa pemeliharaan. Oleh karena itu, kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab rekanan pemenang tender.

“Proses renovasi selesai di akhir tahun lalu. jadi ini masih dalam masa pemeliharaan,” katanya, usai kejadian.

Dia menegaskan, adanya peristiwa ini menjadi catatan bersama, meskipun tidak ada korban jiwa dalam ambrolnya atap teras gedung. Yustianto pun memerintahkan agar dilakukan cek secara keseluruhan sehingga peristiwa itu tidak terulang lagi.

Advertisement

Sementara itu, Kepala DPU Gunungkidul Eddy Praptono mengaku sudah berkoordinasi dengan rekanan yang mengerjakan renovasi gedung setda. Dia pun mengaku siap melakukan cek secara menyeluruh terhadap kondisi bangunan yang ada.

“Akan kita cek, karena program renovasi gedung juga belum berakhir. Sebab di tahun ini masih menganggarkan Rp1,4 miliar untuk penyelesaian,” kata Eddy.

Dia menduga runtuhnya atap dikarenakan besi penyangga tidak kuat. Terlebih lagi besi penyangga hanya menempel di tembok yang dikecangkan dengan baut.

Advertisement

“Konstruksi bangunan gedung dengan besi penyangga kekuatannya tidak sama, sehingga berdampak terjadinya atap ambrol,” ungkapnya.

Untuk diketahui, proses renovasi tahap pertama gedung 1 setda baru selesai akhir tahun lalu dengan nominal anggaran Rp1,6 miliar.

Beberapa perbaikan yang dilakukan, selain pengecatan juga meliputi proses pergatian genteng hingga perbaikan plafon. “Paling banyak anggaran digunakan untuk membeli genting,” kata Eddy.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif