SOLOPOS.COM - ilustrasi pertanian (JIBI/Harian Jogja/dok)

Solopos.com, KULONPROGO — Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo, DIY, menerapkan budi daya tanaman pertanian dengan sistem hemat air guna mengatasi dampak El Nino. Upaya lainnya, melaksanakan sekolah lapang iklim berbasis pranata mangsa.

Budi daya tanaman yang tahan air ataupun membutuhkan sedikit air diyakini dapat mengendalikan dampak El Nino di Kulonprogo. Pola dan tata tanam di Kulonprogo telah sesuai dengan Peraturan Bupati Kulonprogo Nomor 35 Tahun 2022 tentang Pola dan Tata Tanam Tahun 2022/2023.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

DPP Kulonprogo juga melaksanakan koordinasi intensif dan sinergi antara GP3A/P3A dengan Gapoktan/kelompok tani dan OPD terkait. Diharapkan pada puncak El Nino bulan Juli-Agustus 2023, lahan sawah dalam tahap panen dan masa pembasahan-pengolahan lahan menuju Masa Tanam (MT) I.

“Kami juga mencari potensi sumber air untuk dibangun irigasi, baik irigasi perpompaan besar, perpipaan, dan parit, irigasi tersier pada daerah irigasi kecil di luar irigasi teknis Daerah Irigasi Kalibawang,” kata Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Trenggono Trimulyo, seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/9/2023).

Trenggono mengatakan upaya yang dilakukan telah memberikan hasil nyata, yaitu sawah irigasi teknis. Saat ini sedang pengolahan lahan dengan jadwal tanam September 2023 (seluas 2.798 hektare).

Selanjutnya, Panen padi pada Juli sampai Agustus seluas 5.217 hektare dengan produksi padi 34.067 ton atau setara 21.374 ton beras.

“Tidak terjadi puso karena kekeringan ataupun laporan serangan hama penyakit pada tanaman,” katanya.

Prediksi tanam padi Musim Tanam I dibagi menjadi golongan I tanam September dan golongan II tanam Oktober-November seluas 5.720 hektare.

Berdasarkan realisasi panen sampai Agustus 2023 dan asumsi panen sampai dengan Desember 2023, luas panen total Kabupaten Kulonprogo 2023 diprediksi mencapai 17.069 hektare dengan produksi 115.716 ton atau setara dengan 72.061 ton beras.

“Jumlah penduduk Kabupaten Kulonprogo sebanyak 443.053 jiwa dan angka konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 80,57 kg. Maka kebutuhan beras di Kabupaten Kulonprogo 35.697 ton, sehingga masih surplus 36.905 ton beras,” kata Trenggono.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya