SOLOPOS.COM - Pasukan bregada saat meninggalkan Alun-alun selatan, Minggu (18/6/2017). ( I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)

Dinas Pariwisata DIY menggelar Atraksi Wisata Gelar Bregada Prajurit Keraton di Alun-alun Selatan

 
Harianjogja.com, JOGJA –Dinas Pariwisata DIY menggelar Atraksi Wisata Gelar Bregada Prajurit Keraton di Alun-alun Selatan, Minggu (18/6/2017). Acara ini diharapkan bisa memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai sejarah dan fungsi bregada.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

“Masyarakat, terutama generasi yang sekarang, kecuali generasi mbah kita, banyak yang sudah tidak mengetahui macam-macam fungsi bregada. Lewat acara ini kita jadi tahu kalau bregada Mantrijero bertugas mengawal sultan dan bregada Surakarsa yang bertugas menjaga gerbang Nirbaya dan Jagabaya,” jelas Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta, di sela kegiatan.

Ia melanjutkan keberadaan bregada mempunyai sejarah yang panjang dan sudah melewati masa genting. Bregada bahkan sudah ada semenjak Kerajaan Mataram Islam. Aris menyebut bregada secara nyata telah menjadi bagian penting dari strategi dan pertahanan militer kerajaaan.

Aris menyampaikan terdapat 10 bregada yang ikut serta dalam atraksi wisata itu, yang terdiri dari bregada Wirabraja,  Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya,  Prawiratama, Nyutra, Ketanggung, Mantrijero, Bugis, dan Surakarsa.

Ia menambahkan Atraksi Wisata Gelar Bregada Prajurit Keraton merupakan acara yang istimewa. Acara ini sudah dilakukan sebanyak dua kali.

“Semoga tahun berikutnya bisa dipertahankan, bahkan dikembangkan. Harapannya Jogja Istimewa bisa diwujudkan dengan menjaga tradisi sehingga Jogja bisa menjadi destinasi wisata sepanjang tahun,” ujar Aris.

Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat mengatakan bregada dibentuk untuk memperkuat legalitas Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat semenjak Sri Sultan Hamengku Buwono 1 berkuasa.

Ia melanjutkan saat HB III berkuasa, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat kehilangan banyak prajurit setelah digempur oleh pasukan Inggris dibawah komando Thomas Stamford Raffles.

“Ada hal-hal yang tidak terkontrol karena benteng berhasil dijebol oleh kavaleri Inggris. Sehingga pasukan inggris bisa menyerang ke Alun-akun utara sehingga HB II bisa tertangkap di Keputran,” jelasnya saat memberikan ulasan singkat mengenai sejarah bregada.

Dalam akhir paparannya, GBPH Yudhaningrat berharap kedepan bregada tetap melaksanakan tugasnya serta tetap memegang teguh prinsip keraton, “Sehingga tetap lestari, amanah berjalan dengan baik dan berguna bagi masyarakat secara menyeluruh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya