Jogja
Sabtu, 25 Januari 2014 - 16:32 WIB

Awal Tahun, 13 Kasus DBD Terjadi di Sleman

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Harianjogja.com, SLEMAN—Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Novita Krisna M menyatakan, hampir semua wilayah di Sleman merupakan endemik penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Dari sejumlah daerah, kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Gamping. Selama 2013, dari total 736 kasus, 133 kasus DBD di antaranya terjadi di Gamping.

Advertisement

Penekanan kasus DBD sangat membutuhkan peran serta masyarakat. Menurut Novi Krisna M, peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih kurang.

“Masyarakat tahunya fogging. Setelah disemprot habis. Padahal hanya nyamuk yang dewasa, masih ada jentiknya. Dampaknya bagi lingkungan juga tidak bagus,” ujarnya kepada wartawan, Jumat.

Data terakhir yang dimiliki Dinas Kesehatan, per tanggal 21 Januari 2014 tercatat terjadi 13 kasus DBD. Kasus tersebut ditemukan di Kecamatan Gamping, Godean, Mlati, Kalasan, Ngemplak, dan Kecamatan Ngaglik.

Advertisement

Untuk kasus DBD yang menyebabkan kematian, menurut Novita, rata-rata disebabkan oleh kekurangtahuan masyarakat tentang DBD, ketepatan diagnosa saat terjadi gejala panas di hari pertama, dan penanganan ketika telah dirawat di rumah sakit.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif