SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, JOGJA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelombang tinggi akan menerjang laut selatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, ketinggian gelombang mencapai 4 meter.

Atas kondisi perkiraan gelombang tinggi itu, Basarnas DIY mengimbau kepada wisatawan atau masyarakat yang berkunjung ke pantai selatan untuk tidak mandi di laut, pantai, dan bibir pantai.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto, menyampaikan imbauan tersebut menyusul peringatan dini dari BMKG yang memperkirakan tinggi gelombang di laut selatan DIY bisa mencapai 2,5 meter sampai 4 meter mulai 12 hingga 13 Desember 2022.

“Jadi untuk sepanjang pantai selatan DIY memang tidak direkomendasikan untuk bermain air atau mandi,” kata Pipit, Senin (12/12/2022).

Dia meminta para wisatawan untuk menaati seluruh arahan dari petugas SAR Linmas yang bersiaga di sepanjang pantai selatan DIY.

Baca Juga: Digelar di Kawasan Cagar Budaya, Pemkot Sebut Tugu Jogja Expo Tak Berizin

Menurut Pipit, para petugas SAR Linmas tersebar di lima wilayah pantai di DIY, yakni di Pantai Sadeng, Pantai Baron, Pantai Parangtritis, Pantai Baru dan Pantai Glagah.

“Sehingga ketika ada wisatawan yang terlalu ke tengah akan langsung diingatkan,” kata dia.

Beberapa kasus wisatawan terseret ombak yang pernah terjadi di pantai selatan, menurut dia, kebanyakan karena tidak mematuhi imbauan petugas atau abai dengan papan peringatan yang telah terpasang di beberapa titik pantai.

Menurut dia, tidak sedikit wisatawan yang menganggap bahwa pantai selatan sama saja dengan pantai utara sehingga peringatan terkait zona bahaya kerap diabaikan.

Baca Juga: Rest Area di Luar Tol Jogja-YIA Bakal Dibangun di Balecatur

Padahal, kata Pipit, sepanjang pantai selatan DIY baik di Gunungkidul, Kulonprogo, maupun Bantul, banyak terdapat palung yang berbahaya.

“SAR Linmas memang memasang rambu dilarang bermain air. Biasanya dipasang di sekitar palung. Tapi kadang-kadang wisatawan tidak menaati aturan sehingga terseret ombak, jadi kadang mereka terseret karena bermain di kawasan palung,” ujar dia.

Berdasarkan Peringatan Dini BMKG yang diterbitkan pada Senin (12/12/2022), gelombang tinggi di Samudera Hindia Laut Selatan Yogyakarta diperkirakan terjadi mulai 12 hingga 13 Desember dengan ketinggian mulai 2,5 meter hingga 4 meter.

Kepala Kelompok Data Analisis Prakirawan BMKG Yogyakarta Romadi menjelaskan gelombang tinggi itu dipicu adanya pola tekanan tinggi di barat daya Australia.

Baca Juga: Geger! Warga Gunungkidul Mengaku Lihat Seekor Macan di Ladangnya

Meski perlu diwaspadai, menurut Romadi, potensi gelombang tinggi berpeluang kecil sampai ke bibir pantai selatan Yogyakarta.

“Di laut lepas memang tinggi tetapi untuk sampai ke pesisir kemungkinannya kecil,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya