Jogja
Jumat, 18 Juli 2014 - 02:29 WIB

Awas, Masih Ada Perlintasan Kereta Api Tak Berpalang Pintu di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi palang pintu perlintasan jalur jalan KA. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Harianjogja.com, JOGJA- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta mengingatkan pemudik, khususnya yang menggunakan kendaraan bermotor, untuk tetap mewaspadai perlintasan kereta api khususnya perlintasan yang tidak dijaga.

“Masih banyak perlintasan kereta api di wilayah Daerah Operasi VI Jogja yang belum dijaga. Kami harapkan pemudik tetap berhati-hati dan waspada saat melintasinya,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VI Jogja, Bambang Setiyo Prayitno, Rabu (16/7/2014).

Advertisement

Menurut dia, pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah setempat untuk membantu menjaga perlintasan kereta api terlebih dengan ada peningkatan perjalanan kereta api saat masa Angkutan Lebaran 2014 akibat adanya pengoperasian kereta tambahan.

Pada masa Angkutan Lebaran 2014, KAI Daop VI Jogja akan menjalankan lima kereta tambahan yaitu Argo Lawu, Argo Dwipangga, Sancaya, Lodaya dan Jaka Tingkir.

Berdasarkan data, jumlah perlintasan kereta api di Daop VI tercatat sebanyak 504 perlintasan yang berada di dua wilayah yaitu DIY dan Jawa Tengah.

Advertisement

Jumlah perlintasan di DIY yang sudah dijaga tercatat sebanyak 39 perlintasan atau sekitar 31,4% dan 62 perlintasan tidak dijaga serta masih ada empat perlintasan liar.

“Di wilayah ini juga ada 14 perlintasan ‘underpass’ serta 19 ‘fly over’,” katanya.

Sedangkan di Jawa Tengah, perlintasan yang sudah dijaga jumlahnya lebih banyak yaitu 74 perlintasan, namun masih ada 286 perlintasan tidak dijaga dan lima perlintasan liar.

Advertisement

Di wilayah tersebut juga terdapat sembilan “underpass” dan enam perlintasan “fly over”.

Bambang mengatakan keamanan perjalanan kereta api dapat dilakukan dengan membangun perlintasan tidak sebidang seperti “underpass” maupun “fly over”, namun jumlah perlintasan sebidang justru semakin bertambah.

“Pertumbuhan perlintasan sebidang sebaiknya bisa ditekan. Namun, akibat pertumbuhan jumlah penduduk sehingga kebutuhan mobilitas pun meningkat, mengakibatkan jumlah perlintasan sebidang menjadi semakin banyak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif