Jogja
Selasa, 1 April 2014 - 12:51 WIB

AYAM MATI MENDADAK : Ayam Hidup Dijual Murah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan ekor ayam milik warga di Kecamatan Kalasan dan Ngemplak mati mendadak selama beberapa hari terakhir. Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kematian puluhan ayam itu. Bahkan karena takut, sejumlah warga memilih menjual ayam yang masih sehat dengan harga murah.

Peristiwa ayam mati secara tiba-tiba salah satunya terjadi di Dusun Pondok, Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan. Beberapa ekor ayam milik Lasono, 35, dan Ida, 28, warga RT04/RW 01 yang rumahnya berdekatan, mati secara mendadak dalam sepekan terakhir.

Advertisement

Tak mau ayam lainnya ikut mati, Lasono dan Ida langsung mengurung semua ayamnya di dalam kandang. “Satu ekor ayam milik saya mati mendadak,” ujar Lasono saat ditemui di rumahnya Dusun Pondok, Selomartani, Senin (31/3/2014) siang.

Peristiwa serupa juga nyaris dialami Wagiyem, 60, yang masih bertetangga dengan Ida dan Lasono. Kendati demikian, ayam milik Wagiyem belum sempat mati, kemudian dijual dengan harga Rp6.000 per ekor. Padahal harga normal antara Rp20.000 hingga Rp50.000 per ekornya.

“Saking cucuke medal iler, nglembereg, langsung kula sade regi enem ewu rupiah [Dari paruh keluar air, terlihat tidak sehat, langsung saya jual Rp6.000]. Mriki ayame kathah sing pejah[di sini ayamnya banyak yang mati],” ujarnya, Senin kemarin.

Advertisement

Sejak peristiwa itu, kata dia, Pemkab Sleman melalui dinas terkait belum datang untuk memberikan solusi, sehingga penyebabnya belum diketahui. Warga berharap ada tindak lanjut dari pemerintah, sehingga warga bisa tenang dalam memelihara ayam.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif