SOLOPOS.COM - ilustrasi (bp.blogspot.com)
ilustrasi (bp.blogspot.com)
KULONPROGO—Babi hutan ditengarai kerap menyerang ladang milik warga di lereng Menoreh, Dusun Balak, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. Sejumlah warga pun terpaksa mengganti tanaman singkong dengan pohon jati.
Kepala Dusun Balak Subandi, 59, mengatakan serangan babi hutan ke ladang warga sering terjadi beberapa waktu belakangan. “Babi hutannya datang terus,” kata Subandi ketika ditemui Harian Jogja di rumahnya, Selasa (14/2).
Menurut informasi yang diperoleh Subandi, terdapat sekitar lima sampai enam babi hutan. Babi hutan itu dinilai kerap merusak tanaman singkong yang ditanam warga. Agar tidak merugi, warga tidak lagi menanam singkong melainkan pohon jati.
“Tapi kayu jati panennya kan lama. Bisa nunggu 10 tahun. Kalau singkong bisa dipanen setahun sekali,” kata Subandi. Sebelum mendapat gangguan babi hutan, singkong menjadi tanaman yang paling banyak ditanam warga Dusun Balak. Selain jati, mayoritas mata pencaharian dari 91 kepala keluarga kini adalah menanam padi atau jagung.
Menurut Subandi, beberapa waktu lalu ada pertemuan di balai Desa Pendoworejo yang membahas babi hutan ini. Pihaknya mengusulkan didatangkannya pemburu untuk menembak babi hutan yang dinilai meresahkan warga.
“Tapi mungkin agak susah menembaknya karena daerah lereng,” kata Subandi. Salah seorang petani di Dusun Balak, Pariman, 41, mengaku pernah melihat babi hutan itu di hutan ketika ia sedang memanjat pohon.
“Sewaktu saya berada di atas pohon, babinya lewat di bawah,” kata Pariman. Selain babi hutan, gerombolan monyet juga kerap datang ke ladang warga dan membuat ulah. Monyet-monyet itu mengambil cabai, kelapa sampai bahan makanan yang dijemur di depan rumah. (Harian Jogja/Yodie Hardiyan)