Jogja
Rabu, 29 November 2017 - 00:20 WIB

BADAI CEMPAKA : Jalan Terendam Air, Akses Kulonprogo-Bantul Putus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga di sebuah rumah di Dusun Gotakan I, Desa Gotakan, tetap beraktivitas di dalam rumah, saat banjir berlangsung, Selasa (28/11). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Banjir yang terjadi di sejumlah titik Kulonprogo menyebabkan terputusnya akses lalu lintas ke sejumlah kabupaten lain

Harianjogja.com, KULONPROGO-Banjir yang terjadi di sejumlah titik Kulonprogo menyebabkan terputusnya akses lalu lintas ke sejumlah kabupaten lain, yang berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo. Salah satunya lalu lintas menuju Kabupaten Bantul, lewat Desa Brosot, Kecamatan Galur.

Advertisement

Putusnya akses menuju Kabupaten Bantul itu sudah terlihat mulai di jalan yang menghubungkan Desa Nagung, Kecamatan Panjatan menuju Desa Brosot, Kecamatan Galur. Genangan terjadi di dua titik yakni sepanjang sekitar 1 kilometer dan 2 kilometer.

Untuk mencegah kecelakaan dan mempermudah pengguna jalan, maka arus lalu lintas Nagung-Brosot dengan tujuan Bantul, dialihkan berbelok ke Desa Gesikan.

Kepala Kepolisian Sektor Panjatan, Ajun Komisaris Polisi Gunadi Tejamurti mengatakan, pengalihan itu dilakukan mengingat jalan terputus hingga simpang empat Cangakan. Selain itu, pengguna jalan yang masuk ke simpang empat Nagung, diminta tidak meneruskan perjalanan lewat Jalan Nagung-Brosot.

Advertisement

“Kami tidak bisa memprediksi kapan situasi akan lebih baik. Hanya saja, jalan akan kami alihkan sampai curah hujan normal dan jalanan memungkinkan untuk dilewatii dengan aman,” kata dia, saat memantau pengalihan arus, Selasa (28/11/2017).

Dari pantauan di lapangan, air yang menggenangi jalan aspal, disebabkan karena luapan air sungai Gunsero akibat tidak mampu menampung air dari hulu dan curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Akibatnya, air bukan hanya menutupi jalanan, melainkan juga menggenangi kediaman warga dan sejumlah kantor instansi pemerintah serta swasta, yang ada di tepian jalan.

Salah satu warga Dusun II, Desa Panjatan, Yuwono mengungkapkan, banjir di wilayahnya terjadi akibat luapan Sungai Gunsiro sejak sekitar pukul 08.30 WIB. Menurutnya, banjir terjadi setiap tahun, tetapi kondisinya tidak separah seperti saat ini. Ia berharap pemerintah melakukan pengerukan endapan sungai.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif